Kolaborasi Dompet Dhuafa dan Indosat Di Desa Gombong Pandeglang

PANDEGLANG — Di pengungsian, Dompet Dhuafa dan Indosat berkolaborasi membantu masyarakat terdampak tsunami Selat Sunda. Sekitar 200 penerima manfaat hadir di Desa Gombong, Panimbang, Pandeglang, Banten. Tanpa lupa memberikan pelayanan medis dalam Aksi Layanan Medis, maupun psikis melalui Psychological First Aid.

Awalnya Puskesmas Pembantu (Pustu) yang menjadi lokasi pelayanan medis kali ini terlihat sepi dan tak berpenghuni. Hanya ada tenda pengungsian dikelilingi sawah. Namun berkat izin dari pihak desa, terutama Mamad, selaku Kepala Desa Gombong, yang membantu terlaksananya pelayanan tersebut.

“Terimakasih kepada Dompet Dhuafa, begitu juga Indosat yang peduli membantu masyarakat Desa Gombong. Baik membantu dari segi medis maupun logistik,” ujar Mamad.

Rangkaian kegiatan yang berlangsung sekitar dua jam, dari pukul 16:30 WIB hingga 18:30 WIB, tidak hanya ditujukan bagi orang dewasa saja, tapi untuk semua umur, terutama anak-anak.

“Seperti yang kita ketahui salah satu dampak dari terkenanya musibah sebagaimana di Pandeglang dan Lampung Selatan, adalah trauma dan stress. Supaya stress atau trauma tersebut tidak mendorong ke perilaku dan berpikir negatif. Maka sangat diperlukan bantuan pelayanan tersebut,” jelas Mayasita Darlina, selaku Manajer Human Capital Dompet Dhuafa dan Kordinator Psychological First Aid.

Selain itu, lewat kegiatan tersebut Indosat berharap untuk mendorong agar lebih terhubung kembali dengan masyarakat melalui jalur komunikasi dengan cara membagikan kartu perdana secara gratis. Mereka mengetahui di waktu-waktu yang masih rawan tersebut, komunikasi merupakan hal yang esensial. Terlebih belum lama ini ada kabar hoax tentang gelombang air yang meningkat. Dengan meningkatnya kemampuan komunikasi, dapat memberikan perubahan kepada masyarakat terdampak. Baik untuk mempermudah info terkait evakuasi, dan bantuan-bantuan yang disalurkan.

Tidak lupa juga kegiatan tersebut juga diisi tausiyah dari Ustadz Budi Budiman, sebagi pengobat sisi spiritual para pengungsi.

“Jadi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Dompet Dhuafa itu lengkap. Tidak hanya sebatas pada kesehatan fisik saja, tapi psikis dan spiritual,” tambah Maya.

Pelayanan yang diberikan terbilang sukses. Banyak warga antusias dalam berpartisipasi. Bahkan setelah selesai, masih ada yang berdatangan ke pelayanan medis. Tapi sudah terlalu larut untuk melakukannya, karena pada malam hari merupakan waktu bagi warga untuk mengungsi di dataran tinggi. Tetapi kegiatan tersebut terus bergulir di berbagai wilayah yang memerlukan.

“Semoga kegiatan ini terus berlanjut. Walaupun situasi tanggap darurat telah usai. Dompet Dhuafa dan Indosat tetap memberikan pelayanan seperti ini. Karena manfaat serta hikmah yang dapat diambil sangatlah banyak,” ucap Imas, salah satu pengungsi dan peserta. (Dompet Dhuafa/Fajar)