Kolaborasi Dompet Dhuafa dan Truth Gelar Diskusi Publik Isu Capim KPK

TANGERANG SELATAN — Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) Dompet Dhuafa bersama Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) menggelar diskusi publik terkait isu calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap bermasalah. Diskusi diselenggarakan di Kafe Piro, Pamulang, Selasa (3/9/2019), dengan mengundang para aktivis dari berbagai kampus.

Senin lalu (2/9/2019) Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) telah mengumumkan 10 nama capim kepada Presiden Joko Widodo. Kesepuluh nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Selain itu, dari sepuluh nama tersebut beberapa dianggap tidak layak lolos seleksi. Karena diduga tidak membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), sementara lainnya dianggap mempunyai masalah integritas.

Ridwan Affan, selaku pembicara kala itu, menyebutkan masyarakat telah diresahkan oleh proses seleksi pimpinan KPK yang dianggap bermasalah. Tidak hanya sebatas proses seleksi yang bermasalah, Affan melanjutkan penenetuan Panitia Seleksi (Pansel) juga dianggap bermasalah. Tentunya hal tersebut membuat masyarakat khawatir pimpinan KPK akan menjadi teman koruptor.

“Saat ini upaya pemelemahan KPK terlihat rapi dan terencana. Upaya pelemahan KPK dilakuakan dari luar maupun dari dalam, contohnya upaya pelemahan melalui RUU-KPK, kriminalisasi, dan serangan terhadap penyidik. Dari dalam KPK juga diserang. Oleh karena itu perlu diadakannya diskusi publik “Fenomena Corruptors Fight Back Dalam Seleksi Pimpinan KPK” bersama para aktivis masayarakat dan mahasiswa, dengan harapan KPK tetap kuat dan dapat selalu menjadi harapan masyarakat”, terang Direktur PBAK Dompet Dhuafa tersebut.

Tibiko Zabar, peneliti ICW, juga menjadi pembicara saat itu, mengatakan berdasarakan hasil survei LSI-ICW pada 2018, KPK masih menjadi lembaga yang paling dipercaya masyarakat dalam upaya pemeberantasan korupsi. Bahkan berada di atas lembaga pemerintah lainnya seperti Polri, kejaksaan dan DPR.

“Masyarakat menaruhan harapan besar kepada KPK untuk menangani pemberantasan korupsi di Indonesia. Jika kelak KPK juga malah berteman sama koruptor, trus masyarakat percaya kepada siapa lagi”, tegasnya.

Aco Ardiansyah Andi Patingari, selaku Koordinator TRUTH juga menyampaikan hal yang serupa, dan menghimbau kepada masyarakat, serta para aktivis untuk turut menyuarakan dukungan kepada KPK. Salah satu caranya dengan selalu sadar akan pentingnya isu korupsi, terutama dalam proses pemilihan Capim KPK saat ini.

“Sekarang kita sepakat untuk menyuarakan dukungan yang lebih besar lagi kepada KPK untuk melawan korupsi di Indonesia. Selain itu akan mendorong Presiden memilih Capim KPK yang berintegritas, juga selalu mengawal proses seleksi Capim KPK,” ujar Jupri Nugroho, moderator.

Para aktivis dan mahasiswa tak kalah menanggapi. Menurut pandangan mereka, sangat penting bagi Presiden Jokowi untuk meninjau dan memilih Calon Pimpinan KPK yang benar-benar memiliki integritas tinggi. Sehingga masyarakat tidak selalu diresahkan dengan kekhawatiran adanya pimpinan KPK yang tidak pro-masyarakat.

“Sangat penting saya rasa bagi Presiden Jokowi untuk meninjau hasil dari Pansel Capim KPK, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat Indonesia kedepan terkait korupsi. Kami akan menunggu tindak lanjut dari Jokowi atas keseriusannya dalam upaya memberantas korupsi”, ujar Cendikia, aktifis di Sekolah Anti Korupsi. (Dompet Dhuafa/Muthohar)