LAHAT, SUMATERA SELATAN — Banjir besar beberapa hari lalu yang melanda daerah Lahat dan sekitarnya banyak menimbulkan kerugian. Walaupun tidak sampai merenggut korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Tanah longsor, lahan pertanian gagal panen, terowongan kereta api tertimbun, serta pemukiman yang terendam hingga ke atap rumah, menimbulkan penderitaan bagi para warga setempat. Bantuan pun berdatangan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah hingga swasta, dari kebutuhan pokok, pangan, selimut dan pakaian yang hadir di Lahat, menunjukkan solidaritas sesama anak negeri.
Dompet Dhuafa Sumatera Selatan bersama dengan organisasi kemahasiswaan (ormawa) yang ada di Universitas Sriwijaya (Unsri) bergerak cepat mengumpulkan donasi. Penggalangan dana selama dua hari, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 24.620.000,-.
Ormawa tersebut di antaranya, Ikatan Mahasiswa Lahat (IKAMALA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Keluarga Mahasiswa (KM) Unsri. BEM Fakultas se-Unsri, dan Ormawa KM Unsri bersatu menggalang dana dan telah menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat terdampak banjir dalam bentuk bantuan alat sekolah.
“Alhamdulillah, total donasi yang terkumpul dari teman-teman ormawa dan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan telah tersalurkan pada Kamis kemarin (28/1) melalui SMJ (Solidaritas Mahasiswa Jempol) ke enam desa yang ada di Kabupaten Lahat. Enam desa ini yang paling parah diterjang banjir besar beberapa hari terakhir,” ujar Febri Walanda, koordinator SMJ melalui rilis yang diterima Dompet Dhuafa Sumatera Selatan via email.
Dikatakannya, dana yang terkumpul itu dikonversi menjadi peralatan sekolah, mulai dari seragam sekolah, tas, sepatu dan alat tulis untuk siswa SD hingga SMA. “Adapun total dana yang terkumpul selama dua hari penggalangan donasi kemarin sebesar Rp. 24.620.000,-. Semua dana tersebut telah kita konversikan dan salurkan menjadi 88 pasang seragam sekolah, 102 tas sekolah, 153 pasang sepatu sekolah, dan 44 lusin buku tulis,” imbuh Febri.
Enam desa yang mendapatkan bantuan tersebut adalah Desa Tanjung Talang (Kecamatan Gumay Talang), Desa Tanda Raja, Desa Muara Danau, Desa Bunga Mas, Desa Gunung Kembang dan Desa Batai.
Senyum sumringah dan haru terucap dari bibir masyarakat yang menjadi korban banjir. Ini lebih dari cukup untuk menggambarkan rasa syukur atas donasi yang telah mereka terima. Setidaknya, dalam kondisi susah mereka masih dapat merasakan hangatnya persaudaraan dari orang-orang yang jauh, kenal pun tidak. Namun dengan bahasa kemanusiaan, mereka mengerti bahwa itulah yang namanya saudara.
Febri menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur. Terutama rekan-rekan mahasiswa yang ikhlas membantu meringankan beban para korban banjir. Di ujung surat, Febri menuliskan #SalamSolidaritas! (Dompet Dhuafa Sumatera Selatan)