SUMUR — Sepuluh hari sejak digencarkannya Bengkel Gratis Keliling Dompet Dhuafa pada 29 Desember 2018, merupakan kerjasama antara PT Mandiri Insan Berdaya dengan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Kegiatan tersebut meliputi layanan reparasi untuk kendaraan roda dua maupun empat, dan juga telepon genggam (handphone).
Berdasarkan laporan terbaru pada 7 Januari 2019, tehitung ada 16 unit motor yang telah diperbaiki dari total 19 unit keseluruhan. Rata-rata kerusakannya berupa terbakarnya bagian mesin, matinya aki, CVT karatan hingga mati total. Sedangkan di bagian servis handphone, tercatat ada 12 unit yang sudah diperbaiki dari total 13 unit. Kerusakan yang dialami seperti masalah baterai, speaker, tempat penyimpanan kartu SIM atau memory, lubang konektor, hingga ke bagian software-nya.
Jumlah unit motor dan handphone yang masuk terus mengalami peningkatan, jika dibandingkan pada pertama kali kegiatan tersebut digencarkan. Terhitung ada 11 unit yang masuk pada 29 Desember 2018. Hingga sekarang menunjukkan jumlah yang masuk berada di kisaran dua digit angka. Dengan demikian kegiatan tersebut masih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdampak.
Akan tetapi lokasi kegiatan belum bertambah, lantaran kegiatan yang bergulir banyak juga yang tidak sesuai dengan kebutuhan sebagian warga terdampak. Di beberapa lokasi lebih mengharapkan layanan reparasi perangkat-perangkat perahu ataupun motor penggeraknya.
“Ada beberapa alasan terkait tidak ditambahnya lokasi kegiatan. Terutamanya adalah penerima manfaat. Di beberapa lokasi lain, perangkat yang mengalami kerusakan bukanlah sepeda motor dan handphone. Tetapi perahu dan motor penggeraknya. Penyebab lain karena di beberapa lokasi yang semula direncanakan, sudah ada layanan serupa yang diselenggarakan oleh perusahaan produsen sepeda motor tertentu,” ucap Zainal Abidin atau yang biasa dipanggil Bang Jay, selaku Direktur Utama PT Mandiri Insan Berdaya, melalui pesan singkat.
Jika dari segi lokasi kegiatan tidak bertambah, maka penerima manfaat akan menjadi terpusat pada satu lokasi saja. Hal tersebut mendorong teknisi atau relawan yang berjumlah 12 orang, menjadi kewalahan. Akan tetapi semua dapat teratasi berkat bantuan warga sekitar dan penerima manfaat itu sendiri yang sukarela membantu.
“Sejak awal, dari kalangan penduduk setempat juga sudah ada yang ikut berpartisipasi dalam melaksanakan beberapa tugas sederhana. Beberapa penerima manfaat bahkan secara sukarela bersedia menjadi relawan, mulai dari menjaga keamanan, menyediakan makanan kecil maupun kopi, ikut bekerja maupun membantu menyebarkan informasi keberadaan bengkel gratis keliling Dompet Dhuafa. Sangat terasa sekali kegotong-royongan masyarakat,” lanjut Bang Jay.
Lalu setelah masa tanggap bencana selesai pada 9 Januari 2019, harapannya kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah bisnis. Sebagai sarana pembelajaran kemandirian bagi para korban bencana. Ini merupakan salah satu pemulihan kehidupan dari segi ekonomi. Bahkan jika ini bertahan lama, tidak saja pada masa pemulihan saja, dan akan dibukanya lokasi baru yang representatif.
“Setelah selesai masa tanggap bencana, 9 Januari 2019, di lokasi tersebut direncanakan akan dijadikan bengkel sepeda motor untuk umum, yang beroperasi layaknya sebuah bisnis. Hal ini tentu saja sebagai sarana pembelajaran kemandirian bagi para korban bencana. Selain di lokasi yang sudah ada, telah ditetapkan empat lokasi lain yang akan didirikan bengkel sepeda motor juga. Lokasi tersebut adalah Desa Sumber Jaya (2), Desa Kerta Jaya (1) atau yang sudah berjalan saat ini, di Labuan dan Lampung masing-masing satu,” tutup Bang Jay. (Dompet Dhuafa/Fajar)