JAKARTA — Dompet Dhuafa beserta 10 lembaga zakat lainnya menerima sebuah penghargaan dari Forum Zakat (FoZ), Senin (19/9/2022). Hal tersebut merupakan apresiasi yang dilayangkan oleh FoZ kepada 11 lembaga zakat pendirinya, tepat dalam momentum MILAD ke-25 Tahun FoZ.
Mewakili Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra selaku Direktur Bussiness Operation System Dompet Dhuafa, menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh FoZ. Prima menyampaikan rasa terima kasihnya, serta turut mengucapkan selamat dan doa atas MILAD ke-25 Tahun FoZ.
“Selamat ulang tahun FoZ, seperempat abad untuk negeri. Terus semangat berkolaborasi menjadi rumah besar dalam berkarya sebagai motor pergerakan zakat di Indonesia,” sebut Prima Hadi Putra.
Ya, semangat gerakan zakat yang disertai berdirinya FoZ sejak tahun 1997, diawali oleh kesadaran dan inisiasi para penghimpun dari 11 lembaga, antara lain: Dompet Dhuafa, BAZNAZ BAZIS, BAZMA Pertamina, Mandiri Amal Insani, BMM, Bamuis BNI, Telkom Indonesia, LAZ Baitul Maal Kaltim Bontang, Internusa Harsa Buana Cargo, STIE Indonesia, serta Baitul Maal Pupuk Kujang.
Dalam sambutannya, Bambang Suherman selaku Ketua FoZ, mengungkapkan rasa syukur, bahwa lembaga zakat Indonesia mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Pun kompetensi amil zakat mengiringi.
“Dari waktu ke waktu, lembaga zakat berkembang dalam perbaikan. Para amilnya pun disertifikasi oleh BSP skema dasar, madya, juga ahli. Sebagai memberi kepastian kepada publik bahwa yang dikelola adalah dana zakat yang amanah dan produktif. Dan sebagai informasi dalam potensi pengelolaan zakat yang produktif,” ungkap Bambang.
Senada dengan itu, K.H. Muhammad Cholil Nafis Lc., M.A., Ph.D., selaku Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, melalui daring, menyampaikan apresiasi dan sebuah pesan. “Saya apresiasi kepada teman-teman yang berjuang di lini mengentaskan kemiskinan. Zakat memiliki banyak potensi. Ayo bersama kita maksimalkan dalam luas manfaat,” aku Cholil.
“Amil itu disebut langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya melalui Al-Qur’an. Maka, gunakan pengelolaan dana zakat pada jalur pengentasan kemiskinan sesuai 8 (delapan) asnafnya. Jangan gunakan untuk kepentingan strategi dan politik kekuasaan,” imbuhnya.
Sedangkan Direktur Zakat & Wakaf Kementerian Agama, Dr. Tarmizi Tohor, dalam Keynote Speech mengatakan, betapa beruntungnya umat Islam di Indonesia, karena kajian para ahli keuangan, zakat memiliki potensi lebih dari Rp300 T. Potensi zakat hampir mendekati APBN. Potensi dasar kita pun diakui internasional bahwa umat Islam Indonesia paling dermawan.
“Namun, bagaimana kita raih potensi ini? Bagaimana kita mampu perbaiki ekonomi umat dari dana zakat ini. Zakat produktif, dhuafa berdaya. Kita lakukan perbaikan. Usia 25 tahun itu sudah matang. Kami ikhtiar melakukan literasi zakat untuk mengembangkan kompetensi amil zakat dan nadzhir wakaf. Sehingga kepercayaan publik semakin meningkat dan kita menjaga keuangan syariah ini. Amil zakat dan Nadzhir wakaf kita buat standar kompetensinya,”.
Bertempat di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta, Tasyakuran MILAD ke-25 Tahun FoZ bertajuk ‘Seperempat Abad Untuk Negeri’ digelar secara hybrid (offline & online). Pemotongan tumpeng juga dilaksanakan serentak bersama seluruh anggota FoZ wilayah sebagai rangkaian tasyakuran milad.
Setelah rangkaian doa, KH. Ahmad Sudrajar Lc. M.A. turut berpesan, agar senantiasa menjaga hal-hal yang menyimpang dari zakat, tetap akuntable, juga transparan.
“Sesungguhnya makna zakat sangat dalam. Ketika berzakat, kita sedang mengambangkan produktifitas bukan pengurangan harta. Dalam forum mulia ini kita jadikan momen kedewasaan yang juga membangun dan membawa kembali izzah zakat agar Allah SWT senantiasa mendukung gerakan zakat kita,” pungkasnya.
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin M.Sc. juga mengucapkan, “Zakat adalah kekuatan yang dahsyat ketika kita mampu mengelola dan mendistribusikannya dengan baik hingga menjadi powerfull kepada penerimanya. Selamat MILAD ke-25 tahun FoZ, tetap kompak berdampak!”. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)