JAKARTA — Data timbunan sampah menurut Kementerian Ligkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 67,8 ton. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan penggunaan bahan plastik yang berpotensi memproduksi sampah plastik. Penelitian yang dilakukan Universitas Leeds menjelaskan, jika permasalahan sampah plastik tidak segera diatasi dengan benar maka pada tahun 2040 mendatang 1,3 miliar ton sampah plastik akan mencemari daratan dan lautan.
Sadar dengan ancaman yang terjadi, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) berkolaborasi dengan Plépah sebuah proyek kemasan ramah lingkungan terbuat dari pelepah pinang yang diinisiasi oleh Footloose berkomitmen untuk andil dalam mejaga lingkungan sambil berbagi di bulan suci Ramadhan melalui Launching Ramadhan Go Green, Minggu (25/4/2021).
Dalam launching yang dilaksanakan secara virtual turut dihadiri oleh Novirzal Tahar selaku Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Rengkuh Banyu Mahandaru CO Founder Plépah. Selain itu beberapa narasumber turut hadir seperti Soraya Casandra Founder Kebun Kumara, Rendy Aditya dari Parongpong Waste Management, dan Maya Nuraini selaku Senior Officer Community & Volunteerism DDV.
Mengusung tema ‘Sucikan Bumi Demi Masa Depan’ gerakan ini akan melakukan beberapa aksi salah satunya Takjil Eco Green. Dilaksanakan di 15 titik di seluruh Indonesia, target dalam aksi ini mencapai 3205 sebaran takjil. Kemasan takjil yang digunakan adalah kemasan ramah lingkungan dari Plépah sebagai kampanye dari pengurangan pemakaiaan kemasan plastik.
Novirzal Tahar memuji gerakan Ramadan Go Green dan berharap ini dapat menjadi contoh munculnya gerakan serupa untuk menyadarkan masyarakat untuk bijak mengelola sampah. “Kuncinya adalah pemilahan sampah sejak disumber, kesadaran kolektif minimal bukan lagi buanglah sampah pada tempatnya, tetapi memilah sampah dari sumbernya,” ucap Novirzal Tahar saat memberikan sambutan.
Bersamaan dengan kegiatan ini, DDV melakukan launching logo baru mereka. Logo yang bermakna tangan masyrakat dan tangan volunteer bergandengan saling membantu. “Logo ini menggambarkan satu tangan masyrakat, satunya adalah tangan volunteer yang saling membantu,” jelas Maya Nuraini saat launching logo baru DDV.
DDV akan terus berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan menolong sesama melalui program-program selanjutnya. Komunitas-komunitas lain juga menganggap ini adalah awal yang baik untuk perubahan yang lebih baik. “Kita tidak perlu menunggu bencana besar lagi untuk menimbulkan kesadaran menutup sumber bencana manusia salah satunya sampah,” terang Soraya Casandra. (Dompet Dhuafa / Arlen)