Korea Selatan Rasa Nusantara: Dai Ambassador Jelajahi Persahabatan Lintas Budaya dengan Imam Masjid Ansan

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan

ANSAN, KOREA SELATAN — Di tengah Kota Ansan yang berwarna-warni di Korea Selatan, terdapat sebuah tempat ibadah yang menyatu dengan keindahan arsitektur modern dan semangat kerukunan lintas budaya. Ialah Masjid Islamic Center, sebuah tempat yang bukan hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat pertemuan bagi komunitas muslim yang tinggal di sekitarnya.

Pada suatu hari yang cerah, suasana di Masjid Islamic Center Ansan menjadi lebih berwarna karena kehadiran Ustaz Ihya Ulumudin, seorang Dai Ambassador utusan Dompet Dhuafa yang juga seorang guru ngaji di Nusantara. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan antarakomunitas muslim di Korea Selatan dengan Indonesia, sekaligus memperkuat silaturahmi antarsesama anak bangsa.

Ustaz Irfan selaku imam besar Masjid Islamic Center Ansan yang ternyata juga berasal dari Indonesia, menyambut kedatangan Ustaz Ihya dengan hangat. Mereka berdua kemudian duduk bersama untuk berdiskusi santai tentang berbagai topik. Mulai dari kehidupan muslim di Korea Selatan hingga tantangan yang dihadapi oleh diaspora muslim dalam mempertahankan identitas mereka di tengah masyarakat yang berbeda budaya.

Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Keindahan Incheon Korsel dari Puncak Gunung Subong Menuntun pada Pencapaian Spiritual Sempurna

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Ustaz Ihya Ulumudin mengunjungi Masjid Islamic Center Ansan Korea Selatan.
Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Ustaz Ihya Ulumudin mengunjungi Masjid Islamic Center Ansan Korea Selatan.

Salah satu hal yang menarik dari kunjungan ini adalah bagaimana Dai Ambassador mencoba menyatukan elemen budaya Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari di Masjid Ansan. Caranya, dengan memberikan gambaran kehidupan muslim di Nusantara yang penuh dengan toleransi, moderat, dan menjunjung tinggi kekeluargaan dalam berbagai konteks kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut disampaikan Ustaz Ihya ke sejumlah jemaah, sehingga ia pun berhasil menciptakan suasana persahabatan yang hangat dan menyenangkan.

Tak hanya itu, diskusi antara Dai Ambassador dan imam besar masjid juga membuka jalan bagi pertukaran pemikiran dan pengalaman antara komunitas muslim Indonesia dan Korea Selatan. Mereka berbagi cerita tentang praktik ibadah, tradisi lokal, serta tantangan yang dihadapi oleh komunitas muslim di kedua negara.

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Ustaz Ihya Ulumudin duduk bersama imam besar Masjid Islamic Center Ansan Korea Selatan, Ustaz Irfan, mendiskusikan banyak hal tentang Islam.
Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Ustaz Ihya Ulumudin bersama imam besar Masjid Islamic Center Ansan Korea Selatan, Ustaz Irfan.

Baca juga:Mujahadah Lailatulqadar, WNI dan Diaspora Indonesia di Kaledonia Baru Gelar Salat Tasbih Bersama Dai Ambassador

Kunjungan ini tak hanya menjadi pertemuan antara dua individu, tetapi juga mewakili hubungan yang lebih luas antara Indonesia dan Korea Selatan. Ini adalah contoh nyata bagaimana pertukaran budaya dan pemikiran dapat memperkuat hubungan kekeluargaan antarnegara, serta memperdalam pemahaman antarkomunitas yang berbeda.

Di tengah gemuruh pertukaran budaya global, kunjungan seperti ini memberikan inspirasi tentang pentingnya menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masjid Islamic Center Ansan menjadi saksi bisu kekuatan persahabatan lintas budaya, di mana batas-batas antarnegara dan budaya makin mengabur, hingga yang tersisa hanyalah rasa saling menghargai dan memahami satu sama lain.

Ustaz Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024