SERAM BAGIAN BARAT, MALUKU — Selama bertahun-tahun, masyarakat pesisir Dusun Patinia, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB (Seram Bagian Barat), sangat kesulitan memiliki akses air bersih. Selama ini, sebanyak 917 jiwa (210 KK) warga disana menggunakan air payau, pun dari hasil menampung air hujan. Ya, meski terkadang lokasi itu minim curah hujan, maka beberapa dari mereka juga membeli air bersih di lokasi yang jauh, dengan dana yang tidak sedikit.
“Air bersih memang setengah mati disini. Di dusun ada sumur tapi airnya payau, kami juga tampung air hujan, tapi tidak bisa untuk diminum ‘toh. Kalau beli (air bersih) itu kami ke desa, satu jam, harga seratus ribu untuk 3 (tiga) hari su habis,” aku Samsia Nurlete (39), salah satu warga Dusun Patinia, ditemuinya oleh tim Dompet Dhuafa pada Selasa (25/10/2022) di kediamannya.
Berangkat dari hal tersebut, Dompet Dhuafa melalui Cabang Maluku, menghadirkan program Air Untuk Kehidupan (AUK), pertama di wilayah Desa Kawa. Merupakan salah satu ikhtiar mewujudkan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan.
Alhamdulillah, hari itu, program Air Untuk Kehidupan diresmikan disana. Warga Dusun Patinia menyambut hangat dengan keramahannya. Alunan hadroh yang disertai shalawat Nabi, siswa-siswi sekolah yang berbaris rapih, serta tarian adat, mengiringi suasana jelang peresmian sumur Air Untuk Kehidupan disana pagi itu.
Peresmian tersebut ditandai dengan simbolisasi gunting pita, yang dilakukan langsung oleh perwakilan Bupati SBB yaitu Sekda Asisten III Bidang Administrasi, Kepala Dusun Patinia, General Manager Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa, juga Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku.
“Bersyukur sekali, sekarang tidak harus beli, ambil air su dekat dari rumah dan kebutuhan kita. Tidak bisa balas bantuan ini kecuali kami doa besar, terima kasih dan terima kasih,” sebut Kepala Dusun Patinia.
Dalam sambutannya, Ustadz Herman Budianto selaku General Manager Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa, memaparkan, untuk bertandang ke Dusun Patinia dari Jakarta, tim Dompet Dhuafa menempuh sekitar 10 jam perjalanan lintas udara, darat, juga laut. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat tim Dompet Dhuafa untuk bersilaturahmi dan menyampaikan amanah ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah) para Donatur hingga Dusun Patinia.
“Kita ditemukan karena kita ini bersaudara. Hadirnya program Air Untuk Kehidupan ini datang dari kebaikan masyarakat dan untuk masyarakat. Maka harapannya, masyarakat di Patinia dapat menjaga dengan baik, memunculkan kebersamaan dan memiliki dalam mengelola air bersih ini bersama demi kebaikan dan manfaat bagi sesama,” papar Ust. Herman.
Senada dengan itu, Jainuri selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku, juga mengungkapkan, sejak dilakukan assesment hingga pelaksanaan membuat sumur air bersih sejak awal bulan September 2022, tantangan demi tantangan berupaya dihadapi. Dengan upaya dan sinergi gotong royong, pengeboran sumur sedalam 21 Meter kini berbuah debit air bersih yang kencang.
“Sumber air bersih di tanah yang berkarang dan khas pesisir memang sulit dilakukan, pengeboran di titik pertama pun gagal karena air masih juga payau. Tapi, alhamdulillah, berkat warga yang semangat bergotong royong, ada juga yang saling swadaya material, pengeboran di titik kedua membuahkan hasil. Hal ini juga tidak lepas dari inisasi para putra daerah yang juga Relawan yang merupakan alumni beasiswa Etos Dompet Dhuafa, mereka kembali dan memberi manfaat hadirkan Air Untuk Kehidupan disini. Akhirnya hari ini kita resmikan dan kita nikmati air bersih,” ungkap Jainuri.
Di akhir peresmian, Donald de Fretes, selaku Sekda Asisten III Bidang Administrasi SBB, menyampaikan harapan juga apresiasinya kepada Dompet Dhuafa serta para Donaturnya.
“Beta harap, beta pu sodara ikut jaga air bersih ini, hingga cucu-cucu kita bisa juga merasakan nanti. Itulah beta kira makna Air Untuk Kehidupan. Ini untuk kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang. Terima kasih Donatur Dompet Dhuafa, su bantu kita disini ya,” pungkas Donald. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)