JAKARTA — Iduladha menjadi momentum dalam meluaskan keberkahan daging kurban hingga pelosok menjadi gebrakan yang dihadirkan Dompet Dhuafa sejak 1994 silam. Ya, Tepat 30 tahun yang lalu Tebar Hewan Kurban (THK) selalu berkomitmen meratakan distribusi daging kurban hingga pelosok negeri.
Tahun ini, Dompet Dhuafa mengusung Kurban 3 Pasti, Pasti Jantan, Pasti Lolos Quality Control (QC) dan Pasti Distribusi Hingga Pelosok Negeri, hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers yang bertajuk “Targetkan Tepat Sasaran – 3 Pasti Kurban Dompet Dhuafa, pada Kamis (30/5/2024) di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Herdiansah selaku Wakil Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika menyampaikan memeratakan distribusi daging kurban hingga ke pelosok negeri adalah yang utama, terutama untuk mencapai 3 kebaikan.
“Saya ingin menyampaikan bahwa kurban di Dompet Dhuafa itu sangat baik dan penuh dengan keberkahan, karena sebenarnya titik terpenting itu adalah pemerataan, kami Dompet Dhuafa ingin adanya pemerataan kesempatan untuk mengkonsumsi daging dengan baik, di seluruh negeri, kita hari ini mendorong tentang kurban 3 Pasti, pasti Jantan, bahwa kita insyaallah potongnya jantan, yang kedua kita pastikan harus yang sehat, quality control kita berfungsi, dan yang ketiga terdistribusi ke pelosok negeri jadi jangan sampai ada di daerah tertentu saja,” ungkap Herdiansah.
Baca juga: Mocca Hingga Aiman Ricky Serukan Pesan Berkurban di Taman Literasi
THK Dompet Dhuafa memainkan peran penting dalam menyebarkan berkah Iduladha hingga ke pelosok Indonesia. Menurut Herdiansah, kurban melalui THK memberikan tiga manfaat utama: pertama, manfaat bagi pekurban; kedua, manfaat langsung berupa daging kurban bagi masyarakat yang belum pernah merasakan daging; dan ketiga, harapan bagi peternak lokal. Melalui program ini, para peternak dapat memanen hewan ternak mereka, sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan menggerakkan roda kehidupan mereka.
Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2024 ini sebesar Rp 24,5 triliun yang berasal dari 2,08 juta pekurban (shahibul qurban). Hal tersebut disampaikan Haryo Mojopahit selaku Managing Director IDEAS. kemudian nilai kurbannya itu menaksir sebesar 24,5 triliun, dengan potensi daging kurban yang akan didistribusikan kepada masyarakat Indonesia itu sebesar 103 ribu ton.
Namun, terdapat kesenjangan konsumsi daging di Indonesia. Di wilayah ibukota sendiri, rata-rata konsumsi daging merah per orang mencapai 2,8 KG per tahun, sedangkan di daerah Jawa hanya 0,025 gram, Beberapa daerah seperti Nias memiliki konsumsi daging sangat rendah, hanya 0,08 gram per kapita per tahun, dan daerah-daerah di kepulauan 3T juga menunjukkan pola serupa. Bahkan ada daerah prioritas dengan konsumsi daging sangat rendah dan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi. Misalnya, di Kabupaten Majene, konsumsi daging per tahunnya adalah 0,00 gram, menunjukkan bahwa penduduk di sana belum pernah makan daging.
Menjawab hal tersebut Dompet Dhuafa, Tahun ini THK mengusung tagline kurban 3 pasti, ini adalah salah satu peneguhan sikap dompet dhuafa untuk memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat, melalui Kurban 3 Pasti.
Baca juga: THK Dompet Dhuafa Salurkan Kurban Hingga Afghanistan
“Kurban 3 Pasti yaitu pasti jantan hewannya, yang kedua pasti berkualitas hewannya, dan lolos quality control dan yang ketiga adalah pasti didistribusikan ke pelosok negeri, mengapa 3 pasti ini kita usung, sebab ini untuk menjawab keraguan masyarakat di tengah-tengah masyarakat yang diserahkan kepada Dompet Dhuafa, sementara kurban itu tidak disembelih Dompet Dhuafa secara langsung, oleh para pekurban, maka kita ,memberikan jaminan 3 pasti ini,” ungkap Bobby P Manullang selaku Ketua THK 2024.
Tahun ini, target pendistribusian daging akan mencakup 29 titik penyembelihan hewan ternak THK, dengan pendistribusian di setiap wilayah mencapai 4-5 titik. Dengan target 30.000 ekor hewan kurban, Dompet Dhuafa berharap dapat menjangkau hampir dua juta penerima manfaat dari daging kurban yang akan disembelih pada tahun 2024.
Konferensi pers ini salah satu upaya kita untuk membangun awareness masyarakat melalui jaringan media, para jurnalis, para key opinion leader serta para blogger yang hadir hari ini. JDompet Dhuafa berharap melalui konferensi pers ini tercipta koridor komunikasi yang terbangun kepada masyarakat melalui jaringan media, sehingga amplifikasi program THK ini bisa tersampaikan ke masyarakat lebih masif, dan partisipasi masyarakat dalam berkurban jauh lebih banyak dan lebih luas.
Baca juga: Pengecekan Kualitas Jelang Iduladha, DD Farm Jateng Pastikan Hewan Kurban Sesuai Standar
Aiman Ricky salah satu Super Volunteer Dompet Dhuafa yang telah mengikuti proses QC di DD Farm Solok, Sumatra Barat menuturkan proses QC yang dilakukan Dompet Dhuafa begitu lengkap dengan konsep ASUH.
“Di sana begitu jelas QC nya dari mulai pengukuran berat badan, karena di Dompet Dhuafa ini harus 250KG yang kedua, adalah pengecekkan kesehatannya dari mulai dicek tuh detak jantungnya pakai stetoskop, gerak rumennya, kemudian pengecekkan suhu dan pemberian vitamin, vaksinnya begitu lengkap banget tahapannya yang membuat aku semakin yakin bahwa untuk melakukan kurban ya tempatnya itu di sini (Dompet Dhuafa) karena begitu jelas QCnya dengan konsepnya ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal), dan poin plusnya juga sampai ke pelosok negeri, yang di mana aku amaze banget dengan manajemennya yang sampai ke pelosok negeri ini, apalagi di Sumatra Barat ini hasilnya akan disalurkan ke pelosok, di tempat bencana yakni Kabupaten Agam dan tanah Datar,” ungkap Aiman Ricky.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Abdul Azis salah satu penerima manfaat yang sudah 25 tahun tergabung di THK Dompet Dhuafa
“Alhamdulillah manfaat yang bisa kita terima adalah dari peternak, kebetulan kita membina banyak peternak ada ratusan kita bina, dan mereka Alhamdulillah bisa mendapatkan meningkatkan kesejahteraan mereka, yang dulu tidak punya rumah, yang rumahnya kurang layak, hanya dari bambu, sekarang sudah terbangun dari tembok dinding dan seterusnya, kemudian saya sendiri, dari sisi lembaganya Alhamdulillah bisa menginisiasi berdirinya pondok pesantren pada tahun 2012, Pondok Pesantren Baron yang sudah tersebar di 9 kabupaten kota dan satu di Kairo, Mesir. Dan akhirnya kita bisa membuat suatu bisnis, tahun 2007 kita mendirikan namanya Aqiqah Berkah, jadi multilevel manfaat lah,” ujar Azis.
Sementara itu, Ahmad Syauqi selaku Kepala Sub Direktorat Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat Kementerian Agama RI, melihat potensi yang strategis terkait upaya Dompet Dhuafa terkait beberapa tantangan, dua hal terbesar diantaranya yang pertama terkait pemerataan dan kedua yaitu keadilan yang itu juga menjadi prinsip dari Undang Undang atas pengelolaan zakat infak sedekah, lalu kemudian beberapa isu terbesar berikut data sekitar 25 juta orang dalam kategori miskin.
Baca juga: Kurban Jadi Simbol Harapan Penyintas Banjir Bandang Sumbar
“Tentu dalam hal ini Dompet Dhuafa mempunyai peran yang sangat strategis dalam hal membantu pemerintah untuk memastikan terkait distribusi atas pengelolaan kurban sehingga kemudian di situ atas 3 Pasti yang hari ini diikrarkan tentu menjadi sebuah terobosan atas dua isu terbesar tadi itu, yaitu isu terkait pemerataan dan keadilan dan juga kaitannya dengan isu untuk memenuhi kemiskinan yang hari ini menjadi tantangan juga,” imbuh Syauqi.
THK Dompet Dhuafa selama 30 tahun terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut, selain di Indonesia, Dompet Dhuafa juga turut menyalurkan ke berbagai negara dengan isu kemanusiaanya, seperti Palestina, Afganistan dan Somalia. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Anndini Dwi Putri
Penyunting: Dedi Fadlil