YOGYAKARTA — Dompet Dhuafa kembali meraih Penghargaan Terbaik Kedua Kategori Filantropi dalam ajang SDGs Action Award 2023 di Ballroom Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Senin (6/11/2023). Penghargaan silver ini diberikan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa kepada Direktur Program Dompet Dhuafa, Bambang Suherman.
Adanya penghargaan ini menjadi pengingat bahwa aksi dari seluruh pihak sangat penting bagi tercapainya SDGs di tahun 2030. Ini juga selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045. Dua kali diselenggarakan, dua kali juga Dompet Dhuafa mendapatkan penghargaan tahunan ini.
Menurut Bambang, raihan tingkat silver ini sangat tepat. Dengan begitu, peluang bagi lembaga-lembaga lain masih sangat besar untuk menjadi yang lebih baik dari Dompet Dhuafa. Ini sebagaimana pernyataan yang disampaikan oleh salah satu juri. Penghargaan ini memperkuat posisi Dompet Dhuafa sebagai pengelola program pemberdayaan ekonomi yang teruji dan tervalidasi oleh mekanisme SDGs.
Baca juga: Dompet Dhuafa Raih Penghargaan Terbaik 2 Kategori Filantropi di SDGs Action Award 2022
“Dalam penghargaan ini, program yang diajukan Dompet Dhuafa adalah sektor pertanian, yaitu Desa Tani. Ini membuktikan bahwa program pertanian mampu memberikan ekspektasi bagi para stakeholder bahwa yang berpendapatan kecil menjadi berpendapatan yang layak, dari yang berketerampilan kecil menjadi berketrampilan yang bagus,” jelasnya.
Di samping itu, banyak hal yang sebenarnya telah dilakukan Dompet Dhuafa sesuai dengan indikator tujuan SDGs. Gagasan No One Left Behind menjadi landasan utama bagi Dompet Dhuafa. Ini yang harus dipahami baik oleh muzaki maupun mustahik. SDGs Annual Conference (SAC) 2023 kali ini mengangkat tema air, energi, dan pertanian. Ini selaras dengan apa yang selama ini dilakukan Dompet Dhuafa terhadap ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
“Ini adalah sebuah apresiasi untuk para petani, penerima manfaat Program Desa Tani khususnya. Selamat! Hadiah ini, trofi ini, untuk mamang-mamang yang tidak pernah letih menggarap Desa Tani supaya lebih banyak memberikan manfaat,” imbuh Andriansyah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat yang turut mendampingi Bambang.
Baca juga: C20 Indonesia Summit 2022: SDGs and Humanitarian Working Group Komitmen Suarakan Kemanusiaan Global
Suharso Monoarfa mengungkapkan, capaian indikator SDGs Indonesia kini mencapai 62% dari total target yang dapat dievaluasi. Maka, Indonesia dianggap paling progresif dalam pencapaian SDGs pada kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas. Sebagai koordinator pelaksana SDGs Indonesia, Bappenas sangat menghargai upaya bersama, baik dari pemerintah maupun non pemerintah (NGO) dalam mencapai SDGs. Pihaknya akan terus mendokumentasikan, mendiseminasi, dan mendorong praktik-praktik baik untuk masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
“Peralatan smart and precision farming saat ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian modern,” ucap Kepala Bappenas tersebut.
Menurut Soharso, persentase terbesar indikator yang memerlukan perhatian khusus adalah pada Pilar Pembangunan Sosial. Penghargaan ini menunjukkan kinerja dan contoh terbaik dari para stakeholder melalui Indonesia SDGs. (Dompet Dhuafa/Muthohar)