BOGOR – Lahirnya masyarakat Indonesia yang unggul berkat suatu arah kebijakan pembangunan yang mengedepankan pendidikan sebagai investasi di masa yang akan datang. Pendidikan memamg menjadi sebuah investasi masa depan bangsa, maka itu sistem pendidikan harus ditanamkan sejak anak usia dini. Yaitu menjadi program berkelanjutan dan sistemik yang dikemas dalam berbagai program kebijakan, bahkan dimulai sejak pendidikan anak usia dini, pendidikan sekolah dasar, pendidikan sekolah menengah, hingga pendidikan tingkay tinggi.
Pada Minggu (14/8/2022), Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa menggelar Indonesian Youth Creaction x Cultural Conference (IYCC) bertajuk “Metamorfosa Para Pembangun Bangsa” di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Jalan Raya Parung No.420, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Acara ini sekaligus sebagai prosesi wisuda 256 para penerima manfaat beasiswa Etos ID 2018 yang telah mengikuti program beasiswa selama 4 (empat) tahun.
IYCC dilaksanakan selama dua hari pada 14-15 Agustus 2022. Pada Wisuda Etos 2022 ini, hadir yaitu Mulyadi Saputra selaku Kepala LPI Dompet Dhuafa, Muhamad Saepudin selaku Manajer Etos ID, Herman Budianto, GM Pendidikan dan Budaya Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi selaku General Manager Communication & Corporate Secretary Dompet Dhuafa,Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Dr. Irma Andriani selaku Pembina EtosID Makassar, Abdul KHalim selaku Kadiv Operasional LPI Dompet Dhuafa.
Mulyadi Saputra selaku Kepala LPI Dompet Dhuafa mengatakan, “Program Etos ID LPI DD adalah program investasi SDM strategis, artinya di Etos ID kompetensi dan karakter para penerima manfaatnya tumbuh dan berkembang dengan profil pemuda inspiratif berintegritas, profesional, dan transformatif.”
Lebih rinci, IYCC disebut menjadi momentum awal menguatkan kembali nilai kebermanfaatan LPI Dompet Dhuafa lewat proses pelantikan kelulusan penerima manfaat. Selain itu juga menjadi momentum mempererat ikatan para penerima manfaat serta menjalin KolaborAksi dengan para alumni program, tokoh, dan para stakeholder. Tidak hanya itu, IYCC juga diharapkan dapat melahirkan Sumber Daya Manusi (SDM) unggul yang memiliki kesadaran penuh dan kepedulian terhadap pembangunan bangsa demi Indonesia lebih baik di masa depan.
“Kami ingin menguatkan semangat kepemudaan dan memperkuat pondasi serta wawasan pemuda guna menghadapi dunia pasca kampus, Sebab itulah Etos ID menghelat Indonesian Youth Creaction x Cultural Conference (IYCC), ajang KolaborAksi karya dan ide pemuda dari 23 wilayah di seluruh Indonesia. IYCC sekaligus mengukuhkan alumni Etos ID 2018,” imbuh Muhamad Saepudin selaku Manajer Etos ID.
Selama masa program, para Etoser diwajibkan untuk mengikuti serangkaian kegiatan penambah kapasitas diri; sebut saja Inspiring Leaders Talks bersama Greget Kalla Buana, Islamic Finance Specialist UNDP; Shally Pristine, Head – Public Affairs, Policy, and Social Impact at Grab; dan Edy Fajar Prasetyo, Founder Yayasan Inovasi Sosial Berkelanjutan; Lokakarya Pasca Kampus, Cultural Event, Forum Alumni Inspiratif, dan Capacity Building.
GM Pendidikan dan Budaya Dompet Dhuafa Herman Budianto turut menambahkan, bahwa Etos ID menjadi wadah digantungkannya harapan-harapan besar para pemuda pemegang kemajuan bangsa. Para penerima manfaat program Etos ID dicetak untuk menjadi generasi-generasi saleh dan berguna bagi bangsa dan negara.
“Etos ID merupakan wadah menaruh harapan-harapan besar pemuda penerus kemajuan bangsa. Kelak, para penerima manfaat Etos ID akan bermetamorfosa menjadi generasi-generasi saleh, Qowiy wal Maslahah, perubah peradaban,” jelasnya.
Acara IYCC ini telah dihadiri 139 peserta luring & 117 peserta daring dari 23 universitas di seluruh Indonesia seperti Universitas Andalas, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Lampung, Universitas Jambi, Universitas Mulawarman, Universitas Palangka Raya, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Halu Oleo, Universitas Hasanuddin, Universitas Sulawesi Barat, dan Universitas Pattimura. (Dompet Dhuafa / PR)