Meliantini Maldini tengah bekerja sebagai operator di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di bilangan Kemang, Bogor. (Foto: Fajar/Dompet Dhuafa)
Terik panas matahari dan hiru- pikuk kendaraan yang lalu lalang siang itu tidak menyurutkan semangat kerja gadis 18 tahun ini. Namanya Meliantini Maldini. Ia tinggal di Desa Jampang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Sehari-harinya ia bekerja sebagai operator di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di bilangan Kemang, Bogor.
Meli, demikian Meliantini akrab disapa, tinggal bersama ibu dan neneknya. Ayahnya telah wafat ketika ia masih berumur 1 (satu) tahun. Ia tidak mengenal sosok ayah yang selama di rindu-rindukan dan jadi tulang punggung keluarga bagi suatu keluarga pada umumnya.
Sebelum bekerja, ia sekolah di salah satu SMK di Bogor jurusan Ilmu Komputer. Namun ketika lulus, ia tidak mampu menebus ijazahnya lantaran belum melunasi sebagian tunggakannya di sekolah. Kegiatan Ibunya yang hanya sebagai Ibu Rumah Tangga meskipun terkadang bekerja kecil-kecilan dengan memasangkan manik-manik di kerudung (hiasan jilbab) tidak mencukupi untuk membayar tunggakan tersebut.
Hingga Ibunya bertemu dengan tim Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Sang ibu pun menjelaskan kesulitan yang dialami anak semata wayangnya tersebut. Setelah melengkapi dokumen yang diminta, melalui program Tebus Ijazah, Meli mendapatkan bantuan bantuan untuk melunasi biaya. Ijazah pun Meli dapatkan.
Meli beserta ibunya bersyukur menerima bantuan tersebut, karena ijazah adalah modal utama Meli untuk mencari kerja.
“Kalau Ijazah saya tidak ditebus, saya gak tau sekarang saya mau ngapain, nyari kerja kan susah, apalagi syaratanya harus pakai ijazah,” tutur Meli.
Ia pun berterima kasih kepada donatur Dompet Dhuafa yang telah membantunya, dan harapannya ia bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinngi. (fajar/gie)