Lewat Program Tebus Ijazah Dompet Dhuafa, Pemuda ini Akhirnya Bisa Bekerja

Halim Islahudin saat melayani pelanggan. (Foto: Yogi/Dompet Dhuafa)

Perjuangan tiada henti dijalaninya dengan mendatangi satu per satu perusahaan, dari satu instansi ke instansi lain. Ia jalani tanpa kenal lelah guna mencari pekerjaan dengan bermodalkan ijazah SMP yang ia bawa terus menerus. Namun, hanya pekerjaan petugas kebersihan (cleaning service) yang ia dapati.

Semua itu ia jalani sebelum ijazah SMA yang ia miliki ditebus oleh tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Halim Islahudin namanya. Ia tinggal di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.Ia adalah anak bungsu dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang penjual bibit ikan nila yang pendapatannya kurang dari Rp 500 ribu setiap bulannya, sedangkan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga.

Pemuda kelahiran 1 November 1995 ini bekerja sebagai kasir di salah satu minimarket di kawasan Parung, Bogor. Kini ia tinggal bersama kakak kandungnya yang berprofesi sebagai Satuan Pengaman di salah satu rumah sakit di Bogor.

Halim menceritakan, ia mendapat bantuan program Tebus Ijazah Dompet Dhuafa lantaran andil sang kakak. Sang kakak bertemu dengan tim LPM Dompet Dhuafa dan menceritakan keadaan ekonomi keluarganya dan keadaan adik kandungnya yang belum bisa menebus ijazahnya lantaran tunggakan biaya ke pihak sekolah.

Tim LMP Dompet Dhuafa pun melakukan survei ke Garu. Setelah itu, tim LPM Dompet Dhuafa mendatangi sekolah tempat Halim bersekolah untuk menebus ijazah.

“Saya sangat bersyukur, dengan do’a khususnya dari orang tua dan bantuan dari Dompet Dhuafa, saya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, saya sangat berterima kasih kepada donatur Dompet Dhuafa atas program tebus ijazah ini,” tutur Halim.

Harapannya, ia dapat membahagiakan keluarganya dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan kerja keras yang ia jalani. (fajar/gie)