Akhir tahun menjadi satu momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Pasalnya, di masa ini hari libur terjadi berderetan, mulai dari libur Hari Natal yang dirayakan oleh umat Kristiani hingga libur Tahun Baru. Oleh karena itu, akhir tahun identik dengan musim liburan, sama seperti apabila Hari Raya Idulfitri akan tiba.
Tak sedikit orang yang sudah berencana menghabiskan momen akhir tahun sejak jauh-jauh hari hanya untuk berlibur, baik itu untuk berlibur di dalam kota, luar kota, atau bahkan luar negeri. Destinasi wisatanya pun bervariasi, mulai dari pusat perbelanjaan, taman bermain, sentra kuliner, tempat bersejarah, pantai, laut hingga gunung.
Namun sebaiknya, momen liburan tidak hanya digunakan sebagai aktivitas jalan-jalan belaka, tetapi juga sarana untuk tadabbur alam atau memaknai ciptaan-Nya. Dengan tadabbur alam, kita sebagai manusia, khususnya umat Muslim, insyaallah akan selalu mengingat kuasa dan kebesaran Allah Swt, sehingga perilaku maksiat juga akan terhenti.
Baca juga: Ini 4 Penyebab Terjadinya Bencana Alam Menurut Al-Quran
Apa Itu Tadabbur Alam?
Tadabbur alam berasal dari dua kata, yakni tadabbur dan alam. Mengutip situs UIN SATU Tulungagung, kata tadabbur secara istilah berasal dari Bahasa Arab. Tadabbur memiliki arti memikirkan, merenungkan, atau memperhatikan sesuatu di balik sebuah perkara atau fenomena yang terjadi.
Tadabbur merupakan sebuah perenungan, berpikir secara mendalam untuk bisa mengambil makna serta hikmah dari sebuah peristiwa atau fenomena tertentu. Dengan tadabbur, seseorang akan bisa lebih mengenal sesuatu dan tidak mudah berprasangka buruk dan lebih pandai bersyukur.
Sementara itu, kata alam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang bukan buatan manusia yang berada di langit dan bumi. Menurut pandangan Islam, alam juga difungsikan untuk menggerakkan emosi dan perasaan manusia terhadap kebesaran Allah Swt dan kesadaran tentang betapa kecilnya manusia di hadapan-Nya.
Baca juga: Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Gempa Bumi dan Maknanya
Hal ini sejalan dengan pendapat Ibn ‘Arabi yang menyebut bahwa alam berfungsi sebagai ayat atau tanda kebesaran Allah. Artinya, alam dapat dijadikan bahan perenungan dan pelajaran secara optimal, sehingga manusia yang melakukan perenungan terhadap alam akan mendapat kebijaksanaan ilahiah yang akan memunculkan kebaikan-kebaikan dalam diri manusia tersebut.
Dengan demikian, tadabbur alam merupakan sebuah aktivitas belajar dalam rangka mengenali segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, sekaligus untuk mengenali dan mencintai Allah Swt lebih jauh. Dengan tadabbur alam, manusia bisa lebih dekat dengan alam dan juga Tuhan-Nya, sehingga kita bisa menjaga dan melestarikan alam dan menjalankan perintah-Nya.
Apabila kita melakukan tadabbur alam saat berlibur di gunung, laut, pantai, hutan, dan sebagainya, maka kita akan mendapatkan sebuah pembelajaran tersendiri. Seperti misalnya jika kita berlibur ke destinasi wisata Pink Beach atau Pantai Pink di Lombok Timur. Apabila kita mau merenungkan dan berpikir saat mengunjunginya, maka kita akan mendapati bahwa kebesaran Allah tidak ada tandingannya.
Baca juga: Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Gunung yang Wajib Muslim Ketahui
Diketahui, pasir yang berwarna merah muda atau pink di pantai tersebut berasal dari fenomena terumbu karang dan mikroorganisme yang disebut foraminifera. Foraminifera atau Foram adalah jenis plankton mikroskopis yang kerabat tertuanya muncul di lautan hampir satu miliar tahun yang lalu. Maka, siapa lagi yang dapat menciptakan hewan sekecil dan sebanyak itu jika bukan Allah? Subhanallah..
Dengan tadabbur alam saat berlibur, kita bisa meningkatkan rasa syukur kepada-Nya. Selain itu, rasa menghargai yang lebih besar terhadap sesama makhluk Allah juga akan muncul dalam diri kita. Sama halnya apabila kita mendaki gunung untuk mengisi liburan. Aktivitas ini dapat membuat kita lebih mengenal alam, ciptaan-Nya yang paling tinggi di bumi, dan tiada satu pun yang dapat menolong kita di gunung kecuali Allah Swt.