SUMATERA SELATAN — Sebagai upaya mengoptimalkan peran para lanjut usia (lansia) agar menjadi lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif) dan berdayaguna, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sumatera Selatan menggelar Pelatihan Kader AoC (Agent of Change). Kegiatan ini berlangsung selama 4 (empat) hari, pada Selasa – Jumat (11-14/10/2022) di Kabupaten Prabumulih dan Kota Palembang. Pada kegiatan ini juga dilakukan skrining kesehatan bagi lansia.
Pelatihan ini merupakan hasil KolaborAksi antara LKC Dompet Dhuafa dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah digelar di LKC-DD Jawa Tengah pada hari Sabtu (1/10/2022) lalu.
Tri Hartati selaku Kepala Gerai Sehat LKC Dompet Dhuafa Sumsel mengungkapkan, keberhasilan pelatihan ini terlaksana atas dukungan beberapa pihak. Di antaranya Pemerintah Kota Prabumulih dan Palembang, Dinas Kesehatan Prabumulih dan Palembang serta 10 (sepuluh) Puskesmas yang berada di Prabumulih dan Pelembang.
“Sebanyak 10 (sepuluh) puskesmas yang berkesempatan untuk mendapatkan pembekalan terhadap AoC serta skrining kesehatan bagi lansia ini adalah Puskesmas Prabumulih Barat, Prabumulih Timur, Delinom dan Sukajadi di Kabupaten Prabumulih dan Puskesmas 7 Ulu, Merdeka, Taman Bacaan, Nagaswidak dan Puskesmas Pembina di Kota Palembang,” sebutnya.
Adapun pembekalan AoC yang dilakukan meliputi informasi Healthy Aging, skrining kesehatan lansia dan skrining P3G (Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri). Sebanyak 30 peserta terlibat dalam pembekalan AoC kali ini, para peserta ini hadir dari kalangan lansia, pra lansia dan puskesmas. Pembekalan materi ini diharapkan mampu melakukan skrining kesehatan terhadap lansia di tiap-tiap puskesmas secara paripurna.
Dr. Astrina Yulda selaku Senior Advisor Lansia Dompet Dhuafa turut menjelaskan, pembekalan para AoC kesehatan lansia ini sebagai bekal untuk melanjutkan tugas dari Kemenkes untuk mengumpulkan dan memperbanyak AoC di setiap kota.
“Kita semua men-support, berharap bahwa program Kementerian Kesehatan untuk melakukan skrining kesehatan lansia dengan metode P3G ini ke depan akan sukses, mencapai target sehingga program ini dapat direalisasikan di provinsi-provinsi lainnya,” lanjut dr. Astrina.
Selanjutnya, Arfansah SKM, M.Si. selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Palembang menjelaskan, salah satu indikator keberhasilan pemerintah daerah adalah indeks pembangunan manusia. Tolak ukur dalam indeks pembangunan manusia di bidang kesehatan adalah umur harapan hidup, semakin tinggi umur harapan hidup orang berarti semakin baik pembangunan manusianya.
“Kondisi kita saat ini di Kota Palembang, ada lansia itu yang usia di atas 60 tahun lebih kurang 172.000 jiwa. Lumayan banyak dan pada tahun 2021 yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal kita itu baru sekitar 72% yang tersentuh, artinya masih banyak lagi yang belum sempat kita lakukan pelayanan sesuai standar,” sebut Arfansah.
Kemudian Kusworo Nusidik selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumsel menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan yang berlangsung selama 4 (empat) hari ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
“Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan serta semua pihak di daerah, baik dinas kesehatan provinsi Sumatera Selatan, dinas kesehatan kota Prabumulih dan Palembang serta semua pihak yang telah mensukseskan program pembinaan lansia dan skrininig P3G. Kami berharap mudah-mudahan program ini bisa berlanjut dan memberikan kebermanfaatan untuk para lansia sehingga mereka menjadi lansia yang sehat produktif dan Insyaallah bahagia di hari tuanya,” pungkas Kusworo. (Dompet Dhuafa / DD Sulsel)