CIKARANG — Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan menegur dalam keburukan, sudah menjadi rumus hidup bagi setiap muslim dalam bersosialisasi. Dimanapun dan kapanpun, setiap muslim dituntut untuk dapat menjalankan rumus tersebut. Seiring berkembangnya zaman, gaya berdakwah mulai berubah, menyesuaikan dengan keadaan, baik tempat dan kondisi di lapangan. Dinamika kehidupan masyarakat terus berkembang, maka aktivitas dakwah haruslah dinamis, inovatif, dan kreatif.
Seperti yang dilakukan oleh Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa baru-baru ini. Dengan tajuk “PELATIHAN PENDIDIKAN KADER DA’I LAPAS & PENGEMBANGAN MANAJEMEN MASJID,” LPM bersama Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), memberikan materi dakwah kepada para narapidana di lembaga kemasyarakatan (lapas). Bertempat di Masjid At-Taubah, Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, puluhan peserta terlihat antusias dengan berbagai materi yang disampaikan oleh tim LPM dan Cordofa.
Walau sedang dalam status tahanan, tidak menyurutkan semangat para peserta untuk tetap belajar ilmu agama. Beragam materi mulai dari ceramah, mentoring, diskusi, hingga praktek dilalui dengan penuh perhatian. Nantinya para peserta yang hadir juga akan menjadi agen dakwah di lingkungan lapas. Para peserta diharapkan dapat menularkan virus kebaikan, dengan menyampaikan nilai-nilai islam di lingkunganya masing-masing. Sekalipun dibalik jeruji besi, bukan berarti tidak dapat berbuat kebaikan.
”Sudah menjadi kewajiban kita, melakukan pembinaan. Salah satunya pembinaan kepribadian melalui kegiatan kerohanian kali ini,” terang Kepala Lapas Cikarang, Kadek Anto Budiharta.
“Tujuan kegiatan tersebut diantaranya untuk melahirkan da’i yang berwawasan luas, bermanhaj aswaja dan memiliki sifat tawwazun dan tawashut. Sebagai upaya kaderisasi tenaga pengajar di Lapas Cikarang Bekasi,” terang Taufan, selaku koordinator kegiatan tersebut. (Dompet Dhuafa/Zul)