JAKARTA — “Kita murni swadaya sendiri. Kita galang dana bersama teman-teman mahasiswa,” terang Muhammad Ihsan Yahya, mahasiswa Gunadarma saat bertamu ke kantor Dompet Dhuafa, Jatipadang, Jakarta Selatan.
Ihsan, begitu ia disapa, bersama rekanya, Adnindira Ismara yang juga mahasiswa Universitas Gunadarma, bermaksud menyerahkan donasi untuk Palu, Donggala, dan Sigi Sulawesi Tengah. Dana sejumlah Rp. 45 juta, Ihsan berikan secara simbolis mewakili 38 Organisasi Mahasiswa (ormawa) yang ada di Universitas Gunadarma.
Semua bermula ketika gempa mengguncang Lombok, NTB pada bulan Juli lalu. Ihsan bersama rekan-rekan sesama mahasiswa membentuk gerakan kepedulian yang mengakomodir kepedulian mahasiswa yang ada di Universitas Gunadarma. Maka dinamailah gerakan kemanusiaan tersebut gerakan ‘Mahasiswa Gunadarma Peduli’. Dengan gerakan tersebut, Ihsan bersama rekan-rekanya yang berasal dari 38 ormawa melakukan kampanye kemanusiaan untuk membantu korban gempa di Lombok. Tidak peduli identitas kelompok, semua lapisan komunitas yang ada di universitas tersebut bersatu, untuk menyuarakan panggilan kemanusiaan dari penjuru negeri.
Belum usai duka di Lombok, kini Sulawesi Tengah diterpa musibah. Gerakan Mahasiswa Gunadarma Peduli pun tidak tinggal diam. Penggalangan dana melalui crowdfunding turun jalan, dan kegiatan kreatif seperti charity concert pun dilakukan. Dalam kurun waktu seminggu, sudah terkumpul Rp. 130 jutaan. Bentuk rasa kepedulian mahasiswa Universitas Gunadarma terhadap korban gempa dan tsunami Palu, Donggala, dan Sigi Sulawesi Tengah.
“Kita kumpulkan melalui crowdfunding dari kelas ke kelas, turun jalan dan kegiatan kreatif masahasiswa, seperti konser dll,” terang Ihsan lebih lanjut.
Rencananya, donasi tersebut akan digunakan untuk membangun Rumah Sementara (RUMTARA) dan tempat ibadah yang merupakan keperluan paling krusial sejauh ini. Sulawesi Tengah masih berduka, bantuan dari banyak pihak akan sangat membantu memulihkan kondisi kemanusiaan di sana. Kepedulian dari komunitas mahasiswa Universitas Gunadarma membuktikan bahwa masih banyak gerakan kebaikan yang turut peduli terhadap sesama. (Dompet Dhuafa/Zul)