Malam Menjemput, Pos Medis Tetap Hidup

CIANJUR, JAWA BARAT – Pada Sabtu (3/12/2022), Dr Zainab Aqila, seorang dokter dari tim medis Dompet Dhuafa menuturkan bahwa penyakit yang sering dikeluhkan oleh para korban Gempa Cianjur adalah infeksi saluran pernafasan akut, namun penyakit lainnya mulai ditemukan, seperti penyakit kulit dan diare.

Seminggu telah berlalu sejak gempa bumi mengguncang Cianjur, selama itu pula penyintas menggantungkan hidupnya pada bantuan dari orang lain. Namun keberkahaan akan selalu ada, bantuan dari tetangga, kerabat, hingga relawan kemanusiaan terus berdatangan. Salah satu bantuan tersebut ialah Pos Medis yang didirikan oleh Dompet Dhuafa.

Baca juga: Bersama inDriver, Distribusikan 600 Paket Bantuan Logistik untuk Penyintas Gempa Cianjur

Dompet Dhuafa mendirikan Pos Medis di posko pengungsian yang terletak di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Bersama dengan Puskesmas setempat, tim memberikan layanan medis selama 24 jam di posko pengungsian.

“Penyakit yang sering kami hadapi, yakni infeksi saluran pernafasan dengan gejala batuk, pilek dan demam. Penyakit lainnya seperti penyakit kulit dan diare sudah ditemukan,” terang Aqila.

Bermodalkan tenda pleton dan alas terpal serta perlengkapan medis, mereka tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Panas, hujan dan gempa susulan dengan kekuatan kecil menjadi kerabat yang tidak asing bagi tim medis.

Baca juga: Dompet Dhuafa Kirim Bantuan untuk Pengungsi Cianjur di Tenda Pemakaman

Mina yang tinggal di posko pengungsian bersama 10 anggota keluarganya merasa terbantu berkat Pos Medis tersebut. Kondisi rumah yang rusak dan tidak bisa dihuni, mengharuskan ia serta keluarga mengungsi sementara waktu.

“Alhamdulillah sangat membantu. Sangat membantu warga di sini. Sangat alhamdulillah,” terang Mina.

Baca juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, PT Kantara Indonesia Group Salurkan Bantuan Melalui Dompet Dhuafa

Mina datang membawa salah satu anaknya yang mengalami luka di bagian kepala yang harus ditangani secara berkala. Tim medis dengan khidmat merawat sang anak.

Selama 24 jam mereka melayani penyintas terdampak gempa bumi Cianjur. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Malam pun tiba dan pasien pun berdatangan.

“Ketika malam, pasien biasanya berdatangan,” tambahnya. (Dompet Dhuafa/DMC/Fajar)