WAMENA, PAPUA — Kampung Walesi, Distrik Assotipo, Kab. Jayawijaya, Papua menjadi satu dari sekian titik distribusi Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. Di hari kedua Iduladha atau tasyrik pertama, Senin (11/7/2022), tim Tebar Hewan Kurban DD Papua menyeberang ke daerah Wamena. Akses yang ditempuh tentu tidak bisa dibilang mudah. Selain populasi hewan kurban yang terbatas, untuk mengantarkan hewan sampai ke lokasi harus menyewa pesawat hercules milik TNI setempat. Sebab alasan efisiensi dan waktu dan biaya, Dompet Dhuafa membeli sapi dari peternak lokal untuk dikurbankan.
Jaringan dai pemberdaya Dompet Dhuafa (Cordofa) Ustadz Nurul, yang sedang bertugas di Wamena mengatur segala proses kelancaran THK di lokasi ini. Ia mengatakan, adanya kurban dari Dompet Dhuafa ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga Papua, termasuk muslim Wamena. Masyarakat di sana tergolong sukar mendapatkan daging.
“Banyak warga sini yang mengkonsumsi daging sapi atau kambing saat kalau ada kurban saja,” sebutnya.
Bukti #JadiManfaat Dompet Dhuafa hadir bagi warga Papua. Islam di sana masih menjadi agama minoritas dengan besaran 15 % dari total 4,3 juta penduduknya. Hadinya THK ini juga menjadi bentuk pemberdayaan sebab hewan kurban dibeli langsung dari peternak lokal, agar bisa memperluas manfaat dan menghadirkan senyum kebahagiaan.
“Alhamdulillah kami mendapat bagian kurban dari Dompet Dhuafa. Kami senang sekali, karena kami bisa makan bersama-sama keluarga, dan bisa bakar batu,” kata Pak Muhammad, salah satu warga suku Dani.
Umayra Maulida Sabatiyah selaku Pimpinan Cabang DD Papua mengatakan, Tim Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa Papua pada tahun ini (1443 H / 2022 M) mendistribusikan sebanyak 20 hewan kurban yang terdiri dari 11 ekor sapi dan 9 ekor domba, atau setara dengan 86 doka (domba/kambing). Selain di Wamena, tim juga menyusur kawasan-kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, salah satunya di Kabupaten Keerom dan Merauke. (Dompet Dhuafa/Totok Hadi)