Wakaf merupakan amalan yang sangat lazim dikenal oleh umat Islam. Kata wakaf berasal dari bahasa Arab waqafa yang memiliki makna menahan atau diam di tempat. Secara keseluruhan, wakaf memiliki makna suatu aktivitas bersedekah dalam bentuk harta atau benda permanen yang ditujukan untuk memberikan manfaat bagi umat. Apa saja manfaat wakaf untuk kehidupan manusia?
Manfaat Wakaf
Manfaat wakaf bisa dirasakan oleh semua pihak, baik oleh penerima manfaat wakaf (mauquf alaih) maupun pemberi wakaf (wakif). Mauquf alaih merasakan manfaat wakaf karena kehidupannya terbantu. Sedangkan wakif merasakan manfaat wakaf, karena wakaf termasuk sedekah jariyah yang mana pahalanya akan terus mengalir hingga ia meninggal dunia.
Selain itu, masih banyak manfaat wakaf yang dapat dirasakan oleh wakif, antara lain:
Investasi Akhirat
Menanam modal di dunia untuk memperoleh keuntungan di dunia juga, adalah hal yang biasa. Bagaimana dengan menanam modal di dunia, namun keuntungannya dituai di akhirat? Inilah esensi dari ibadah wakaf. Wakaf adalah salah satu cara investasi untuk akhirat.
Wakaf berbeda dengan sedekah. Wakaf merupakan amal jariyah, karena manfaat yang dihasilkan darinya akan terus mengalir, meski sang pewakaf sudah meninggal dunia. Manfaat wakaf ini ditegaskan dalam Al-Qur’an:
“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Baca juga: Wakaf Uang: Pengertian, Keutamaan, dan Kelebihannya
Jiwa Sosial Menebal
Manfaat wakaf lainnya yang bisa dirasakan pewakaf adalah jiwa sosial menebal. Dengan berwakaf berarti kita turut berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat luas. Misalnya, kita mewakafkan sebuah sumur di lingkungan yang sulit air. Sarana ini dapat memfasilitasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Selain itu, kita juga bisa mewakafkan benda-benda bergerak seperti Al-Qur’an atau buku-buku pengetahuan atau alat-alat kesehatan di rumah sakit untuk menunjang pengobatan orang-orang yang tidak mampu. Apabila kita menyaksikan bagaimana manfaat wakaf ini menyentuh masyarakat yang membutuhkan, pasti akan terasa begitu membahagiakan. Sehingga, kita ingin lagi dan lagi menunaikan wakaf. Jiwa sosial kita pun makin tebal, hati pun ikut melembut.
Keterikatan pada Harta Benda Luntur
Berwakaf bisa membantu kita terhindar dari sifat takabur atau sombong. Manfaat wakaf selanjutnya adalah mengingatkan diri bahwa harta benda yang kita miliki sejatinya bukanlah milik kita, melainkan hanya titipan dari Allah Swt. Dengan begitu, kita akan lebih ikhlas melepaskan harta untuk kepentingan umat dengan cara mewakafkannya.
Bantu Masyarakat Pelosok Miliki Fasilitas Memadai
Pemerintah tak selamanya bisa diharapkan. Terutama saat mereka harus menyediakan fasilitas-fasilitas umum di daerah yang masih sulit diakses. Di sini lah letak manfaat wakaf bagi masyarakat sekaligus bagi pewakaf (wakif). Dengan berwakaf, kita dapat membantu masyarakat untuk bisa memiliki sarana yang benar-benar mereka butuhkan.
Sarana yang dibangun melalui wakaf tak harus hanya dalam bentuk bangunan. Sahabat juga bisa mewakafkan buku-buku pengetahuan atau wakaf uang untuk membantu merenovasi fasilitas pendidikan di wilayah tersebut.
Mempersempit Kesenjangan Sosial
Kesenjangan yang sangat lebar antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin dapat dijembatani oleh praktik wakaf. Orang yang memiliki harta lebih bisa ikut membagikan harta melalui wakaf untuk memperbaiki taraf hidup orang-orang yang kurang beruntung.
Misalnya, dengan cara memberikan dana untuk beasiswa yang menyasar anak-anak yang kurang mampu agar mereka bisa terus bersekolah. Atau, bisa juga dengan membangun sarana untuk menunjang kegiatan produktif yang dapat membantu mengembangkan ekonomi warga desa.
Baca juga: Beginilah Cara Investasi sambil Berbagi Lewat Sukuk Wakaf
Syarat Berwakaf
Setelah tahu apa saja manfaat wakaf, kini waktunya mencari tahu syarat-syarat untuk bisa berwakaf. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena hal ini akan menentukan wakaf yang akan ditunaikan sah atau tidak. Syarat wakaf antara lain:
- Wakif
Syarat utaman wakaf adalah pewakaf atau yang disebut dengan wakif. Seorang wakif harus memiliki akal yang sehat, memiliki harta dengan asal-muasal yang jelas, bersedia untuk mewakafkan hartanya, dan merdeka. - Harta Mauquf
Harta mauquf adalah harta yang akan diberikan sebagai wakaf. Sebelum berwakaf, harta mauquf harus dipastikan bahwa itu adalah harta yang berharga, diperoleh dari sumber yang halal, serta memiliki wujud yang nyata dengan asal-usul yang jelas. Selain itu, harta mauquf juga harus merupakan milik penuh wakif. - Mauquf alaih
Pihak penerima harta wakaf harus mengikrarkan secara tegas dan jelas bahwa harta mauquf akan digunakan untuk kepentingan umum atau keperluan umat untuk beribadah. Selain itu, seorang mauquf alaih juga wajib bisa menjelaskan rencana penggunaan harta mauquf yang diamanahkan oleh wakif. - Shighat
Shighat adalah akad wakaf yang diikrarkan secara lisan maupun tertulis. Pelaksanaan shighat dilakukan pada saat itu juga dan tidak terbatas waktu. Begitu ikrar shighat diucapkan, maka wakaf tidak dapat dibatalkan.
Baca juga: Keberhasilan Wakaf Produktif Dompet Dhuafa: Surplus Wakaf Pendidikan Capai Rp2,9 M
Begitulah ulasan tentang manfaat wakaf dan hal-hal seputar wakaf. Apabila Sahabat berniat untuk mewakafkan harta, kamu bisa menyalurkan wakaf melalui Dompet Dhuafa. Lembaga amil zakat nasional ini adalah nazir wakaf resmi yang terdaftar di Badan Wakaf Indonesia dan disahkan oleh Kementerian Agama RI. Selama 20 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah mengelola dan menyalurkan manfaat wakaf untuk macam-macam kelompok masyarakat yang menjadi penerima manfaat.
Apabila Sahabat berwakaf di Dompet Dhuafa, kamu akan mendapatkan laporan yang transparan dan akuntabel, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Bersama Dompet Dhuafa, menunaikan wakaf jadi lebih mudah!