Masih Banjir, Pengungsi Alami Gangguan Kesehatan hingga Kesulitan MCK

Kondisi pengungsi banjir di posko pengungsian Dompet Dhuafa di Masjid Al Mujahidin, Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Banten. (Foto: Ichan/DMC Dompet Dhuafa)

Meski tidak turun hujan, langit Tangerang masih terlihat mendung pada Kamis (12/2) siang. Sekitar 350 warga Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Banten masih mengungsi di Masjid Al Mujahidin Gembor. Banjir yang melanda kawasan mereka sejak Senin (9/2) lalu belum jua surut.

“Banjirnya belum surut. Jadi, kami belum bisa pulang ke rumah. Masih tinggi,” ujar Siti Hawasat (49), salah satu pengungsi di Posko Pengungsian Dompet Dhuafa di Masjid Al Mujahidin, Gombor, Priuk, Tangerang, Kamis (12/2).

Bersama suami dan empat anaknya, Siti mengungsi ke Posko Dompet Dhuafa di Masjid Al Mujahidin sejak Senin pagi (9/2). Warga perumahan Total Persada ini tampak siap siaga menghadapi banjir. Menurut pengakuannny, Siti dan keluarga sempat membawa beberapa pakaian ganti, peralatan mandi, peralatan salat, dan barang berharga lainnya sebelum mengungsi.

Meski demikian, hidup di pengungsian tidak senyaman dan seluasa rumah sendiri. Empat hari mengungsi, Siti mengaku harus bertahan dalam keterbatasan. “Mulai banyak juga yang mengeluh sakit juga seperti muntah-muntah dan diare,” jelas perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai terapis untuk anak berkebutuhan khusus ini.

Siti pun menambahkan, di pengungsian para pengungsi harus bersabar dalam persoalan mandi cuci kakus (MCK). Fasilitas MCK di Masjid Al Mujahidin hanya berjumlah empat MCK tidak sebanding dengan banyaknya pengungsi.

“Jadinya pada ngantre. Gak nyaman intinya kalau soal ke belakang. Yah, sebagian ada yang ke rumah tetangganya yang kenal,” ujar Siti.

Agar tidak mengalami kebosanan selama mengungsi, Siti turut aktif membantu petugas posko pengungsian Dompet Dhuafa. Ia aktif membantu memasak untuk kebutuhan dapur umum.

“Sehari tiga kali. Untuk siang seperti ini, bubur kacang ijo. Khususnya anak-anak suka bubur kacang ijo,” imbuhnya.

Ia pun mengapresiasi respon cepat tanggap dari berbagai pihak seperti tim Disaster Managament Center (DMC) Dompet Dhuafa yang membantu penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya. Hal tersebut, kata Siti, mengurangi kesulitan yang dihadapi para pengungsi. (gie)