SIARAN PERS, LAMPUNG UTARA — Menjadi titik temu 3 (tiga) jalur lintas Sumatera, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara, menghubungkan 3 kota besar. Di antaranya ialah Kota Bandar Lampung, Palembang, dan Bengkulu. Tak heran bila jalan di Bukit Kemuning selalu saja ramai dengan berbagai jenis dan berbagai ukuran kendaraan. Seringkali orang di lintas Sumatera menjuluki Bukit Kemuning menjadi jalur Segitiga Emas, karena perannya dalam menghubungkan 3 kota tersebut. Ribuan musafir melewati jalan tersebut setiap harinya.
Oleh karenanya, Masjid Al-Majid berdiri, sebuah rumah ibadah berbasis wakaf yang tak lama akan menjadi ikon baru di Kecamatan Bukit Kemuning. Dompet Dhuafa selaku nadzir sedang dalam proses pembangunan Masjid tersebut. Berdiri di lahan seluas 1,7 ha, bukan hanya Masjid, melainkan menjadi kawasan tempat masyrakat sekitar untuk membangun peradaban.
“Di sekitar lokasi Masjid ini belum ada Masjid besar dengan halaman luas, sedangkan Masjid Al-Majid dibangun di atas tanah seluas 1,7 hektar, yang sangat memungkinkan di samping Masjid dibangun juga Rest Area. Sehingga pengemudi dan penumpang bisa berhenti untuk beristirahat sambil menunaikan sholat,” jelas Ahmad Faqih, General Manager Fundrising Dompet Dhuafa, ketika ditemui di lokasi pembangunan Masjid pada Kamis (10/9/2020).
Nama Al-Majid diambil dari nama pewakif, yaitu Abdul Majid yang telah wafat. Pembangunan Masjid telah berjalan yang mencapai 30%, sudah menunjukan siluet bentuk ikon baru wilayah tersebut. Sebuah Masjid besar dengan dua lantai nampak akan berdiri disana. Dengan luas bangunan sebesar 832 meter persegi, nantinya akan bisa menampung sekitar 1,500 jama’ah. Angka itu menjadi yang paling besar di antara semua Masjid yang ada di Bukit Kemuning, bahkan di Lampung Utara. Warga nantinya tak perlu harus berjalan jauh untuk bisa menunaikan ibadah.
“Masjid Al-Majid ini diharapkan bisa menampung kira-kira 1.500 orang jama’ah sholat Jum'at dan jumlah yang lebih besar lagi untuk Jama’ah sholat Idhul Fitri dan Idhul Adha dengan memanfaatkan halaman Masjid,” tambah Faqih.
Hingga hari ini, Dompet Dhuafa masih membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut serta menjadi wakif. Selain Masjid Al-Majid, ada juga aset wakaf yang sudah dalam tahap pembangunan diantaranya Pusat Belajar Mengaji (PBM) di Desa Cahaya Negeri, Bukit Kemuning, Lampung Utara. (Dompet Dhuafa / Foto: Zul / Penulis: Zul: / Editor: Dhika Prabowo)