Masjid Hancur, Penyintas Mimpikan Ibadah Layak Pasca Gempa Bumi Cianjur

CIANJUR, JAWA BARAT — Memasuki waktu Dzuhur, para penyintas yang berada di area pengungsian Kampung Garogol Kidul RT 02/RW 05 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, bergegas melaksanakan ibadah sholat di Masjid Jami Nurul Hidayah. Namun, tampak Masjid itu masih menyisakan puing reruntuhan dampak Gempa Bumi di Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, lalu.

Selain kotor, bangunan yang retak dan plafon berlubang besar masih mengkhawatirkan jika runtuh kembali. Hanya beberapa orang saja yang masih ‘nekat’ untuk sholat disana. Salah satunya Bapak Udin Samsudin (70). Ia menunggu giliran untuk berwudhu sambil memperhatikan Relawan Dompet Dhuafa mendirikan Masjid Darurat di area teras Masjid Jami Nurul Hidayah, Selasa (29/11/2022).

“Khawatir sebenarnya, tapi tetap harus sholat. Semoga Masjid Darurat ini cepat selesai, biar ibadah lebih layak dan tenang,” ungkapnya.

Ya, disana, Dompet Dhuafa mengerahkan Relawan untuk menggulirkan bantuan mendirikan Masjid Darurat sejak Sabtu, 27 November 2022), lalu. Dengan rencana ukuran seluas 10 x 5 meter persegi, Masjid Darurat itu digadang cukup menampung sekitar 50 jama’ah.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/puluhan-relawan-giat-aksi-bersih-dan-bangun-musholla-darurat-di-area-terdampak-gempa-bumi-cianjur/

“Masjid di wilayah sekitar ini banyak terkenda dampak Gempa, selain itu penyintas juga membutuhkan tempat ibadah lebih layak lagi. Saat ini mereka sholat di tenda, maka itu sebagai respon early recovery, Dompet Dhuafa menginisiasi membuat Masjid Darurat sementara disini dengan konsep semi-permanen,” ucap Feby, tim LPM (Lembaga Pelayan Masyarakat) Dompet Dhuafa, selaku PIC pembangunan Masjid Darurat di Kampung Garogol Kidul.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/tim-respon-barzah-dompet-dhuafa-terjun-langsung-pulasarakan-jenazah-korban-gempa-cianjur/

Sedikit bercerita, Pak Udin juga mengisahkan momen ketika peristiwa Gempa Bumi itu terjadi. Kala itu, ia sedang bertani. Karena berada di ladang, dirinya masih mengira getaran Gempa Bumi itu tidak menimbulkan dampak apapun.

“Orang-orang panik panggil-panggil saya, teriak minta tolong juga. Pas balik ke rumah, ternyata rumah kebagian Gempa dan sudah rubuh. Masih trauma sih, cucu saya usia 2 (dua) tahun meninggal tertimpa reruntuhan bangunan,” aku Pak Udin.

Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/salurkan-donasi-kemanusiaan-komunitas-punk-gempa-cianjur-getarkan-kami-juga/

Ya, #IniTentangKita. Dengan upaya dan keyakinan bahwa dukungan kemanusiaan kita turut menguatkan mereka. Bantu mereka beribadah layak dalam situasi ini melalui donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga . (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)