Masyarakat Mandiri Promosikan Produk Pemberdayaan dari Pameran ke Pameran

Pemberdayaan menjadi tren dalam upaya mengentaskan kemiskinan di negeri ini. Semua berlomba mengadakan program pemberdayaan baik pemerintah, swasta, maupun NGO. Pemerintah hampir setiap tahun menggelontorkan Milyaran Rupiah untuk program pemberdayaan, begitu halnya swasta yang tidak kalah dengan program Corporate Social Responsibility (CSR). NGO, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pun terjun langsung ke masyarakat untuk membina dan memberdayakan baik bekerjasama maupun mandiri secara swadaya.

Namun umumnya pemberdayaan yang dilakukan baru menyentuh pada tahap bagaimana meningkatkan produksi, belum menyentuh pada aspek pemasaran. Aspek pemasaran sangat penting karena aspek ini menjadi kunci keberlanjutan usaha yang di bina maupun didampingi melalui program pemberdayaan Dompet Dhuafa. Melalui Karya Masyarakat Mandiri (KMM) sebagai Community Enterprise, Dompet Dhuafa menyadari pentingnya aspek pemasaran bagi produk-produk hasil pemberdayaan. Komitmen tersebut diwujudkan dengan membentuk divisi bisnis yang salah satu perannya adalah mempromosikan dan memasarkan produk-produk yang dihasilkan mitra program pemberdayaaan.

Tidak semua orang memahami tentang produk-produk pemberdayaan, perlu dilakukan edukasi tentang produk-produk pemberdayaan dan nilai yang terkandung dalam produk tersebut. Pemahaman tersebut perlu dilakukan sehingga ketika memutuskan membeli atau tidak produk pemberdayaan bukan karena pertimbangan harga. Membeli produk pemberdayaan berarti ikut berperan dalam proses memberdayakan masyarakat yang berujung pada pengentasan kemiskinan. Dari Pameran ke Pameran menjadi cara yang dilakukan oleh KMM untuk memperkenalkan produk pemberdayaan.

Salah satunya adalah pameran yang dilakukan di Dies Natalis Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Jl Cibalagung No 1, Bogor. Dalam pameran tersebut di tampilkan beberapa produk mitra antara lain Gula semut, Beras Berlian SAE, Kopi dan Beras Merah. Gula semut merupakan produk mitra Program Pemberdayaan Petani gula kepala di Pacitan dan Kulonprogo, Beras SAE merupakan produk mitra Program Lumbung Desa Cianjur sedangkan kopi merupakan Mitra Program Pemberdayaan Petani Kopi di Temanggung.

Berharap produk-produk pemberdayaan dikenal masyarakat luas, sehingga banyak yang membeli produk pemberdayaan. Implikasi lebih luas diharapkan mitra sebagai produsen meningkat taraf hidupnya sehingga mitra bisa berubah yang tadinya  mustahik menjadi muzakki. (Dompet Dhuafa/Slamet)

 

 

Editor: Uyang