LUBUK LINGGAU — Setelah sebelumnya pada pertengahan Agustus, tim Dompet Dhuafa Sumatera Selatan hadir di Lubuk Linggau, untuk survey penerima manfaat program Lamusta (Layanan Mustahik), Andri Yulius (37) dan Yulianah (33), pasangan yang sudah menjadi muallaf selama 2 tahun belakangan ini, tengah yang mengalami kesulitan ekonomi. Dompet Dhuafa Sumatera Selatan hadir sebagai jembatan untuk membantu dan memberdayakan umat yang sedang dalam kondisi kesulitan, termasuk dalam hal ini muallaf. Sebelumnya Dompet Dhuafa Sumatera Selatan menemui Andri dan keluarga di kediamannya Jl. Mahoni RT 5 RW 1 No. 43, Tanjung Aman, Kota Lubuk Linggau, untuk melihat secara langsung kondisi Andri dan keluarga, tujuannya agar bantuan yang diberikan nanti tepat dan tidak salah sasaran.
Setelah melihat dan mendengar kondisi Andri Yulius dan keluarga secara langsung, Dompet Dhuafa Sumatera Selatan melalui program Lamusta mencoba membantunya. Langkah tersebut guna memperluas kemanfaatan zakat di bidang pengembangan sosial.
“Dompet Dhuafa Sumatera Selatan mencoba membantu dengan menyediakan peralatan berdagang seperti kompor, tabung gas, wajan, dan perlengkapan dagang lainnya, sesuai permintaan dan keahlian penerima manfaat. Harapannya, melalui program Lamusta, selain dapat membantu kebutuhan mendesaknya, juga dapat membantu perekonomiannya secara jangka panjang,” terang Sigit, selaku tim dari Dompet Dhuafa Sumatera Selatan.
Program layanan tersebut juga dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat berbentuk pelatihan keterampilan agar penerima manfaat bukan hanya terbantu kebutuhan mendesaknya, namun juga bisa mandiri secara ekonomi kedepannya. Di akhir laporannya, Sigit mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ambil bagian dalam program-program yang dikhususkan kepada kaum dhuafa tersebut.
“Dari beragam program yang sudah digulirkan, semoga sinergi antar lembaga dan masyarakat terus dapat terjalin dengan penuh kepercayaan. Sehingga bentangan kebaikan dapat tercipta lebih luas lagi,” pungkas Sigit. (Dompet Dhuafa/Sumsel)