Memperingati Hari Ibu, Dompet Dhuafa Menyuarakan Pentingnya Peran Seorang Ibu

CIPUTAT — Keberadaan ibu memiliki kedudukan yang sangat penting, sampai-sampai Rasulullah SAW menyebutnya dalam tiga kali ungkapan sebagaimana dalam hadits. Hadits tersebut ialah HR.Bukhari No.5971 dan Muslim No.2548 yang berbunyi:

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).

Walaupun demikian, kita tidak menafikan dengan pesatnya perkembangan teknologi atau informasi saat ini. Hingga mendorong setiap individu untuk menggunakan dan menyamakan pola kehidupannya secepat dengan teknologi. Lantas membuat kita menjadi acuh terhadap hal dan orang-orang sekitar, tanpa terkecuali orang tua kita sendiri.

Selaras dengan hadits dan kekhawatiran di atas, Dompet Dhuafa mengadakan kegiatan orasi parenting yang dibentuk dalam kemasan Talkshow yang bertajuk “Jangan Ganti Peran Ibu dengan Gawai.” Talkshow tersebut menghadirkan Haniva Hasna,M.Krim, selaku pakar parenting dari Yayasan Buah Hati.

Rangkaian peringatan Hari Ibu tersebut dipusatkan di Sekolah Perguruan Islam Alsyukro Universal, namun kegiatan yang serupa juga digaungkan di berbagai jaringan pendidikan Dompet Dhuafa, yakni di Lembaga Pengembangan Insani (LPI), Zona Madina (ZM), dan Sekolah Semen Cibinong (SSC).

Lewat kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi kampanye pendidikan di era millenial, dalam membangun kesadaran penting tugas ibu dan ayahnya tanpa terkecuali dalam mendidik anak-anaknya. Karena untuk membentuk seorang anak yang baik dan bagus harus dimulai dari struktur masyarakat yang terkecil yakni keluarga. Individu yang sehat adalah cerminan pola hubungan keluarga yang sehat.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini menjadi pengingat masyarakat Indonesia bahwa gawai memang penting, tapi kedekatan ibu dengan anak jauh lebih penting,” ujar Yuli Pujihardi, selaku Direktur Pendidikan Mandiri dan Zona Madina Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Fajar)