Menengok Pondok SMART Dompet Dhuafa Jogja: Membangun Karakter Takwa Siswa

Aktivitas di Pondok SMART Dompet Dhuafa Jogja. (Foto: Yogi/Dompet Dhuafa)

Hujan rintik membasahi kawasan Tegal Rejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta petang itu. Sementara, di dalam sebuah rumah sederhana di Jalan Demakan, tak kurang dari sepuluh orang berusia remaja, sebagian berbalut sarung dan kopiah, tampak khusyu menyimak pelajaran. Di depan mereka, seorang ustaz menuliskan materi tajwid di papan tulis.

Pemandangan tersebut merupakan aktivitas harian selepas salat magrib di Pondok SMART, sebuah program dakwah Dompet Dhuafa Jogja (DD Jogja). Deddy Sigit Prasetyo (25), pendamping dan salah satu pengajar di Pondok SMART menuturkan, setiap hari aktivitas para siswa dimulai pukul 2 pagi.

“Diawali dengan (salat) tahajud dilanjut tilawah baca Quran sampai subuh. Paginya mereka sekolah. Aktivitas lanjut kembali setelah salat ashar hingga isya,” jelas Deddy.

Didirikan DD Jogja pada 2013, Pondok SMART bertujuan membangun dan mengembangkan karakter takwa pada siswa dhuafa yang belajar di Yogyakarta. Lulusan Pondok SMART diharapkan menjadi insan yang berahlak mulia dalam menjalani kehidupannya di masyarakat.

Setiap tahunnya, Pondok SMART rata-rata menerima sebanyak 5 hingga 7 siswa. Selain harus berasal dari keluarga tidak mampu, para calon siswa Pondok SMART harus mengikuti tes baca Al Quran. Nilai rapor sekolah pun tidak luput menjadi acuan seleksi.

Dari tahun ke tahun umumnya para siswa Pondok SMART berasal dari luar Yogakarta. “Seperti siswa tahun ini, paling banyak dari Nusa Tenggara Timur,” ungkap Deddy.

Di Pondok SMART para siswa mendapatkan seluruh fasilitas secara cuma-cuma. Selain mendapatkan berbagai materi agama dari ustaz yang berkompeten di Jogja, mereka juga menikmati fasiltas asrama dan makan malam.

Deddy mengatakan, Pondok SMART menerima siswa kelas 2 dan kelas 3 tingkat sekolah menengah atas. Pemilihan usia siswa tersebut dilakukan agar Pondok SMART dapat dijadikan pula sebagai tempat persiapan para siswa menghadapi kehidupan pascasekolah seperti kuliah di perguruan tinggi.

Rasman Saleh Pitun (18), salah seorang siswa Pondok SMART, mengaku menjadi siswa di Pondok SMART dapat memperdalam ilmu agama sesuai harapan orang tuanya di kampung halaman. Merantau dari Flores, Nusa Tenggara Timur ke Yogyakarta, Rasman berharap dapat mengamalkan ilmu agama yang ia dapat nantinya di kampung halaman.

“Saya senang bisa belajar di sini (Pondok SMART). Pengajarnya mengajarnya mudah dimengerti. Mudah-mudahan nanti bisa membangun kampung (halaman),” ungkap Rasman. (gie)