JAKARTA — “Siapa yang mau jadi pilot?” Suara itu memecah keheningan ruangan kelas gedung C Garuda Indonesia Training Center (GITC). Anak-anak yatim yang saat itu mengadakan kunjungan ke tempat itu, saling menatap ragu. “Siapa yang sudah pernah naik pesawat?” lanjut seorang lelaki di depan ruang kelas. Anak-anak yatim itu kembali terdiam. Mereka belum ada yang pernah naik pesawat satupun. Bahkan ada yang mungkin melihat saja belum pernah.
“Hari ini, kita akan jalan-jalan mengenal bagian-bagian pesawat dan mencoba masuk ke replika badan pesawat. Mau?” lanjut lelaki tadi yang diketahui bernama Harry Herlambang, selaku Senior Manager General Support and Training Facility GITC. Sontak pertanyaan itu langsung disambut dengan gemuruh suara “Mauuuuu”.
Sekitar 20 anak yatim binaan Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, serenak diajak mengitari lokasi training center untuk pilot dan pramugari tersebut. Mereka dikenalkan dengan jenis tempat duduk dari setiap kelas di pesawat Garuda, sejarah Garuda Indonesia, dan yang paling menarik bagi mereka, yaitu masuk kedalam simulator kokpit dan kabin pesawat.
“Senang banget bisa main kesini. Bisa ngerasain kursi pesawat dan jadi pilot (belajar jadi pilot). Semoga suatu hari, aku bisa naik pesawat beneran,” ujar Yola (10), dengan penuh bahagia.
Hari itu, Kamis (5/10), senyum anak-anak terukir manis. Mereka yang tadinya tidak ada yang berfikir untuk menjadi pilot atau pramugari, akhirnya mulai berubah saat kembali ditanya oleh Harry. “Aku ingin jadi pilot, pak,” ujar beberapa bocah dari mereka. Semoga harapan sederhana mereka untuk “naik pesawat beneran” bisa menjadi kenyataan di kemudian hari. (Dompet Dhuafa/Dea)