Mengintip Kualitas Kambing Kurban Dompet Dhuafa

CIANJUR — Keraguan yang sering muncul ketika berniat kurban melalaui lembaga penyalur kurban seperti Dompet Dhuafa adalah kualitas. Wajar saja, calon pekurban tidak langsung melihat hewan kurbannya. Penyaluran hewan kurban juga lintas pulau, sampai ke daerah-daerah terpencil. Sehingga tidak memungkinkan pekurban untuk melihat langsung hewan kurbannya disembelih.

Namun Dompet Dhuafa menjawab itu semua. Tengah pekan lalu, Dompet Dhuafa mengajak para pegiat media untuk mengunjungi salah satu sentra ternak mitra Dompet Dhuafa. Berada di Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Para peserta tour tersebut melihat langsung pengelolaan hewan kurban ala Dompet Dhuafa.

Sesuai Syariah

Semua hewan kurban yang hasil ternak mitra Dompet Dhuafa sudah dipastikan sesuai dengan anjuran syariah. Hewan kurban berupa kambing dan domba dirawat dengan baik, bulu domba dicukur dengan rutin untuk menghindari jamur. Kandang ternak juga dijaga dengan baik kebersihannya. Umur dari hewan kurban juga tak kalah diperhatikan. Untuk kambing atau domba, sudah dipastikan berumur satu tahun atau telah tanggal giginya.

“Semua kambing di sini kita rawat baik, kita mandikan dan kita cukur agar terhindar dari jamur,” terang Ayi Rahmat, mitra peternak dari Cianjur.

Standar Dompet Dhuafa

Bukan hanya memenuhi standar syariah, hewan kurban juga memenuhi standar bobot yang telah ditentukan sendiri oleh Dompet Dhuafa. Hal tersebut untuk memastikan bahwa kualitas hewan kurban benar-benar dirasakan oleh pekurban. Untuk bobot minimal, kambing dengan bobot minimal 23 kilogram yang diperbolehkan untuk dikurbankan. Walau kambing telah berumur satu tahun, sehat dan tanpa cacat, namun apabila bobotnya kurang dari 23 kilogram, tidak akan dipakai untuk berkurban. Selain itu, semua kambing yang dikurbankan juga merupakan kambing jantan, menyesuaikan dengan sunnah Rasul.

“Kami sangat straight dalam hal kualitas. Walau dalam pengecekan berat badannya itu 22,99 kg, tetap kita tidak loloskan. Ini untuk mengajarkan komitmen kepada mitra. Karena pelanggan adalah prioritas kami. Standar di Dompet Dhuafa sesuai syariah, tapi ditambah dengan standar bobot 23 kg dari kami. Semua pun juga berjenis kelamin jantan,” terang SPV Progam Community Development, Dompet Dhuafa, Muhammad Saifullah.

Quality Control

Untuk kembali memastikan kurban yang disalurkan sesuai dengan standar yang ditentukan, Dompet Dhuafa juga melakukan Quality Control (QC). Seperti yang telah diketahui, Dompet Dhuafa menggandeng tidak kurang dari 77 mitra yang tersebar di 21 provinsi di Indonesia. Dengan QC, memastikan kualitas hewan kurban di tiap wilayah sesuai dengan standar, sebelum disalurkan kepada penerima manfaat.

“Kita biasa mengutus tim QC untuk memastikan kualitas hewan ternak agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan Dompet Dhuafa. Total Mitra kita ada 77 di seluruh nusantara, tersebar di 21 provinsi,” terang Kamaluddin, Manajer Progam Ekonomi Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Zul)