Mengungsi di Kandang Kambing, Kini Harimuni Bahagia Huni Huntara

GANGGA, LOMBOK UTARA — “Kami sedang menonton acara televisi, tiba-tiba deerrr.. Lari kami ini semua keluar rumah, jika telat sedikit saja mungkin kami sudah mati karena tembok belakang sudah runtuh jatuh semua,” ujar Harimuni (43), menceritakan pengalamannya ketika gempa bumi dengan kekuatan 7 SR (Skala Ritcher) melanda Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018.

Harimuni juga mengungkapkan, karena khawatir terjadi tsunami, maka ketika itu ia bersama keluarganya hijrah ke sebuah tempat luas, yaitu di sebuah lapangan terdekat, selama dua hari hingga keadaan kondusif dan kembai ke kediamannya di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, walaupun setelah itu bangunan rumahnya sudah tidak bisa mereka huni lagi karena telah rubuh.

Berjarak sejauh 60 Kilometer dengan waktu tempuh selama 2 jam 30 menit dengan akses perjalanan darat menanjak perbukitan dari kota Mataram, merupakan salah satu alasan bahwa tidak banyak perhatian yang sampai ke Desa Genggalang tersebut. Namun tidak bagi Dompet Dhuafa yang telah mendirikan Baleman – Huntara (Bale/Rumah Nyaman – Hunian Sementara) untuk keluarga Harimuni.

“Sudah dua malam kami huni Huntara ini. Enak, nyaman sekali, tidak seperti di tenda dan kandang kambing yang kami tempati sebelumnnya. Apalagi sebelumnya kandang kambing ini bau sekali, berukuran 3×3 meter berisi 3 keluarga,” aku Harimuni. Nampak kesedihan yang memudar, tawa pun sudah muncul dari wajahnya. Ya, Lombok harus bangkit Ia sangat mensyukuri mendapatkan kesempatan bantuan berupa Huntara Dompet Dhuafa tersebut.

“Tidak disangka-sangka kami yang dapat berkah ini. Ketika Dompet Dhuafa pertama memberikan Huntara ini, saya sempat mengira mungkin jadinya lama, satu-dua tahun lagi, tapi ternyata keesokan harinya sudah datang material bangunan dan mulai membangun, Alhamdulillah..” tutur Harimuni, bahagia.

Ribuan warga mengungsi ke tenda pengungsian, dengan aliran listrik, dan fasilitas sanitasi yang terbatas. Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa bergerak membantu para penyintas bencana gempa bumi salah satunya dengan mendirikan Hunian Sementara, Sekolah Darurat, dan bantuan lainnya. Sehingga warga bisa mulai bangkit kembali menata hidup mereka semasa pemulihan.

Mengunjungi para penyintas gempa bumi Lombok, khususnya keluarga Harimuni dan Huntara tersebut, turut hadir ke lokasi bencana, Ketua Pengurus YDDR (Yayasan Dompet Dhuafa Republika), Ismail A. Said, pada Minggu (26/08/2018). Ia menuturkan, “Saat ini Huntara sangat diperlukan sekali sebagai pengganti tenda bagi mereka warga penyintas gempa Lombok supaya dapat tinggal di tempat yang lebih nyaman dan aman. Melalui ini, saya mewakili Dompet Dhuafa juga berterima kasih kepada para donatur atas kepercayaannya pada Dompet Dhuafa. Mari kita terus peduli dan amanahkan melalui Huntara untuk menyelamatkan keluarga”. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)