Merajut Kembali Asa dan Persaudaraan Papua: Respon Terkini Dompet Dhuafa

JAYAPURA — “Kondisi di Wamena sudah kondusif. Tetapi masyarakat non-Papua masih traumatis,” ujar Wiranto, selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebagaimana yang diwartakan Antara.com pada Senin (30/9/2019).

Namun Dompet Dhuafa terus merespon para penyintas di Papua. Belum lama ini Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa dan juga relawan lainnya, mendirikan Taman Ceria yang merupakan kependekan dari TempAt aMAN (dari) keCemasan dan ResIko bencanA.

“Taman Ceria merupakan pengembangan dari Sekolah Ceria yang sudah biasa hadir dalam suasana atau respon kebencanaan. Seperti Sekolah Ceria, tempat tersebut menyediakan permainan, sarana belajar sambil bermain, berkesenian, dakwah  dan konsep edukasi lainnya,” ujar Eka Suwandi, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa untuk respon Wamena, melalui pesan singkat pada Senin (1/10/2019).

Tidak sampai situ. Dompet Dhuafa juga menyuplai kebutuhan logistik bagi para pengungsi di Rindam XVII/Cendrawasih, Sentani, Jayapura. Langkah tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan kepala posko pengungsian pasca asesmen kebutuhan warga terdampak.

“Setelah berkoordinasi dengan kepala posko di Rindam XVII, beliau menyarankan kita untuk mengisi slot bantuan ke pengungsi yang belum ada. Salah satunya untuk suplai logistik setiap pagi bagi warga pengungsi yang ada di posko tersebut,” tambah Eka.

Selain menyuplai logistik, Dompet Dhuafa sudah membuka Pos Hangat, Pojok Charger, layanan kesehatan, pemberian alas tidur dan alas kaki, serta yang paling terbaru, membuka Dapur Umum. Hingga Kamis (3/10/2019), Dompet Dhuafa terus menghadirkan logistik maupun kebutuhan para pengungsi. Upaya tersebut merupakan wujud pengelolaan amanah dari para donatur.

“Setiap hari akan ada menu sehat bervariasi yang disajikan untuk para penyintas. Setiap harinya suplai logistik makanan bagi 200 jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak dari pada jumlah pengungsi terdata. Sebab masih sering terjadi keluar masuk pengungsi yang menetap di Posko Rindam XVII/Cendrawasih. Sehingga datanya fluktutatif dan tidak sama setiap harinya. Tetapi kami mengantisipasi dengan menyediakan menu sedikit di atas jumlah pengungsi terdata,” lanjutnya

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, mengajak para pegiat kemanusian “Mari bersama-sama membangun kembali Wamena, merajut kembali persatuan dan persaudaraan, dalam bingkai NKRI”. (Dompet Dhuafa/Fajar)