JAKARTA — Bukan hanya secara fisik, kepribadian dan karakter manusia pun mengalami perkembangan seiring dengan usianya. Perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
Memeriahkan Hari Anak Nasional, Dompet Dhuafa bersama PLN Batubara pada Sabtu (23/07/2022), menggelar kolaborasi kebaikan. Rangkaian membuat pelatihan psikososial untuk anak yatim piatu panti asuhan yang bertempat di Masjid panggung Cordofa Dompet Dhuafa, Warung Jati, Jakarta.
Diterapkannya pembatasan sosial berskala besar membawa konsekuensi terhadap tutupnya sekolah, anak harus tinggal di rumah, tidak bisa bertemu teman-teman, dan tidak bisa bermain di luar ruangan. Perubahan rutinitas dari kondisi sebelum dan masa pandemi Covid-19 menyebabkan perasan sedih, cemas, bahkan stress.
“Bisa menambah wawasan anak – anak dan juga menambah daya kreatifitas, ilmu serta bagaimana anak ini bisa mewujudkan impian mereka,” sebut Fani selaku Pengurus Rumah Sahabat Yatim.
Senada dengan itu, Agung Chilmy selaku Head of Partnership Dompet Dhuafa, menyampaikan, ini merupakan rangkaian program CSR Bersama PLN Batubara. Kedepan, tidak menutup kemungkinan sinergi terjalin bukan hanya untuk satu program saja namun ada banyak yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Pada pelatihan psikososial ini, Dompet Dhuafa mengundang 2 (dua) Panti asuhan yatim piatu di sekitaran Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yaitu Rumah Sahabat yatim dan Mizan Amanah serta menghadirkan Pemateri yaitu Riki Wirahmawan selaku Inspirasi Melintas Zaman (IMZ) Training Supervisor.
Para peserta diberikan materi interaksi sosial dan hubungan berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia. Pad pelatihan ini, pada pelatihan psikososial yang diikuti 25 peserta dari 7 – 15 tahun. Para peserta diberikan materi seperti bagaimana mengucapkan kata tolong, makasih, atensi, maaf, apresiasidan terimakasih yang berguna di kehidupan bermasyarakat.
“Sebagaimana mereka bisa memahami untuk belajar dan menambah kreatifitasnya. Yang jelas anak – anak cukup senang dan bahagia dengan diadakan pelatihan seperti ini,” seru H. Nurdin selaku kepala Mizan Amanah cabang Salihara.
Melalui pelatihan psikososial untuk anak yatim piatu panti asuhan, Dompet Dhuafa melakukan upaya agar anak mampu mengemukakan atau menjelaskan apa yang dirasakan dan apa yang diinginkan. Persoalan-persoalan tersebut bersifat laten dan bisa meledak di kemudian hari. (Dompet Dhuafa / Fatzry)