Meski Keterbatasan Fisik, Kakak Beradik Ini Giat Nafkahi Keluarga

Enni Maslukah (15) dan Dwi Rosalina (17) penerima manfaat LPM Dompet Dhuafa

Sejak lahir, kedua kakak beradik ini mengalami keterbatasan fisik. Pada bagian kaki dan tangan kedua perempuan lulusan Pesantren Tebu Ireng ini tidak tumbuh sempurna. Kekurangan kalsium menjadi faktor utama yang membuat pertumbuhan pada bagian kaki dan tangannya menjadi terhambat. Meski demikian, tak membuat Enni Maslukah (15) dan Dwi Rosalina (17), demikian nama kedua kakak beradik tersebut, lantas menyerah dalam menjalani hidup.

Setelah lulus pesantren, keduanya memilih untuk kembali ke rumahnya yang berada di kawasan Jalan AC Lengkeng, Kelurahan Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat. Sembari membantu kedua orangtuanya mencari nafkah, Enni dan Dwi, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini berusaha mengembangkan ketrampilan yang diperolehnya saat di pesantren, yakni mengembangkan kerajinan tangan bros yang terbuat dari bahan mote.

“Alhamdulillah masih bisa bantu orangtua cari penghasilan. Selain buat modal beli bahan mote lagi biasanya uangnya kita kasih ibu buat ditabung,” ujar Enni saat ditemui Tim Survey Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa pada Januari lalu.

Dalam sehari, Enni dan Dwi mengaku, mampu membuat sekitar 50 bros mote. Biasanya ia menjajakan hasil karya ketrampilannya itu dengan menitipkannya di sebuah toko aksesoris yang berada di ujung jalan raya di kawasan Rawa Lumbu, Bekasi. Harga dari setiap bros yang dibuatnya pun bervariasi, mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 20 ribu.

“Biasanya kalo bros masih banyak yang belum terjual, biasanya kita stop produksi dulu. Atau kita buat sekitar 30 bros lagi dengan variasi model yang berbeda. Biar nggak pada bosen juga,” terangnya.

Kegigihan Enni dan Dwi untuk bertahan hidup ditengah segala ketidaksempurnaan yang ada, memberikan kita pelajaran, bahwa tak ada kata menyerah dan terus berjuang dalam menjalani hidup. Perlu diingat bahwa selalu ada cobaan dalam hidup yang tak bisa diselesaikan hanya dengan diam dan meratapi kekurangan yang ada.

Dalam hal ini, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) tergerak untuk membantu kakak beradik ini untuk memudahkan usaha kerajinan tangan yang tengah digeluti, dengan memberikan modal usaha sebesar Rp.1,5 juta. Dengan modal usaha tersebut, rencananya akan dimanfaatkan Enni dan Dwi menambah usaha kue dan membeli perlengkapan untuk pembuatan bros mote. (uyang)