BANTEN — Bersama mitra kolaborasi kebaikan Mutiara Harapan Islamic School dan PT Henan, Dompet Dhuafa meresmikan sekaligus menyerahkan gedung madrasah baru MI Amarullah yang berlokasi di Kp. Gunung Batu, Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (28/08/2024). Pembangunan gedung ini adalah bagian dari Program Milenial Bangun Sekolah (MBS) Dompet Dhuafa.
Program ini didukung oleh Mutiara Harapan Islamic School dan juga Nabila Ishma–pegiat media sosial–yang menggalang dana melalui DD Apps untuk program renovasi sekolah dan program pendampingan untuk pegawai sekolah MI Amarullah.
Acara peresmian dihadiri oleh Mutiara Harapan Islamic School, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Manager Retail Fundraising ZIS Dompet Dhuafa, guru juga siswa-siswi MI Amarullah serta masyarakat Kp. Gunung Batu. Peresmian ini disimbolisasikan dengan pemotongan nasi tumpeng bersama Kepala Sekolah MI Amarullah.
Tak disangka gayung bersambut, inisiatif dalam membantu renovasi sekolah ini atas dasar program peduli sosial dari OSIS sekolah Mutiara Harapan Islamic School. Selain dari menjual makanan dan snack, siswa-siswi juga berhasil mendapatkan dukungan dana dari PT Henan Asset Manajemen.
Baca juga: Milenial Patungan Renovasi Sekolah di Pulau Palas
“Bahagia rasanya melihat putra-putri MI Amarullah yang terlihat senang hari ini karena sekolahnya berhasil direnovasi karena inisiatif besar dari putra-putri kami juga di Mutiara Harapan Islamic School dalam membantu adik-adik MI Amarullah. Dari hal kecil menjual donat yang hanya Rp1.500 sampai akhirnya bisa mewujudkan impian adik-adik MI Amarullah untuk mendapatkan fasilitas yang nyaman, dan impact-nya ini menjadi bukti nyata dalam membentuk jiwa sosial putra-putri kami,” terang Heni, perwakilan Mutiara Harapan Islamic School.
Selain renovasi, siswa-siswi juga mendapatkan donasi bangku, meja, serta kipas untuk ruangan sekolahnya. Sebelumnya diketahui kondisi bangku rapuh dan khawatir mencelakai siswa, kini siswa-siswi MI Amarullah dapat belajar dengan nyaman, dan kini tembok sekolah juga sudah tidak memakai bambu lagi.
“Dulu aku pernah lagi belajar tiba-tiba kursinya patah dan tangan aku kena paku yang ada di meja kelas, tapi senang rasanya sekarang meja sama bangku kelas sudah baru semua, dan sudah ada lantainya jadi belajarnya seru dan nyaman,” ungkap Fadli, siswa MI Amarullah Pandeglang.
Momen inilah yang dinanti-nantikan oleh Kepala Sekolah MI Amarullah, sebab sejak terjadinya Gempa Banten di tahun 2018 banyak fasilitas sekolah yang sangat mengkhawatirkan. Salah satunya dinding yang sudah retak, bahkan atap sekolah yang bocor menjadi satu kendala siswa dalam melakukan belajar, jika hujan datang terpaksa siswa mengungsi di ruangan yang mungkin jauh lebih aman dibanding harus tertetes air hujan.
“Rasanya haru, senang banyak yang mau saya ucapkan. Tanda terima kasih kepada semua yang sudah membantu sekolah kami dalam mewujudkan impian kami. Semoga mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah Swt, dan semoga anak-anak semakin semangat belajarnya,” ucap Kepala Sekolah MI Amarullah.
Ada dua bangunan yang dipugar melalui Program Milenial Bangun Sekolah ini. Satu bangunan sekolah yang terdiri dari tiga ruang kelas serta ruang guru, dan satu bangunan toilet yang terdiri dari dua ruang kamar kecil. Sebelumnya, sekolah ini hanya memiliki tiga ruangan kelas yang sebagian berdinding bambu dan sebagian lainnya berdinding tembok, namun sudah retak akibat gempa tahun 2018. Atap sudah bocor dan siswa siswi sebelumnya tidak mempunyai toilet, jadi mereka menggunakan genangan air yang berada di belakang sekolah untuk digunakan sebagai toilet.
Kini kondisi tersebut sudah teratasi atas dasar gotong royong para donatur dalam berbagai fasilitas yang nyaman untuk siswa MI Amarullah, mereka sudah mempunya ruang kelas dan toilet yang nyaman.
Baca juga: Siswa MHIS Ikut Aksi Kolaborasi Milenial Bangun Sekolah di Kampung Gunung Batu
Guru juga mengungkapkan beberapa kendala terkait fasilitas belajar-mengajar, antara lain adalah kurangnya buku paket yang digunakan untuk mengajar. Tetapi, saat ini guru MI Amarullah sudah merasa lega karena selain renovasi sekolah, guru serta siswa juga mendapatkan program pendampingan serta buku untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
Dompet Dhuafa selaku penghubung kebaikan merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari kebahagiaan siswa siswi yang berjuang dalam pendidikannya. Dompet Dhuafa berharap semoga makin banyak masyarakat yang mau bahu-membahu dalam membantu pembangunan sekolah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kami tidak ada apa-apanya, kami hanya menjadi penyambung tali kebaikan dari para mitra-mitra kepada penerima manfaat. Segala upaya kami dalam membantu akan terus kami maksimalkan, karena kami akan terus memberi fasilitas dalam perjalanan kebaikan para donatur,” tutur Yudha Andilla, Manager Retail Fundraising ZIS Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Ayudia Chaerani
Penyunting: Dhika