MALANG, JAWA TIMUR — Sistem pola penanaman aloevera sampai menjadi sebuah produk minuman SUEGEERRR dalam kemasan di Pujon, Malang ini sama seperti yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta. Hamdan yang menerapkannya. Kemudian, ia mengembangkannya bersama tiga wanita penerima manfaat pemberdayaan ekonomi dari zakat produktif ini.
Ketiga penerima manfaat tersebut merupakan warga di sekitar Kawasan Bumi Maringi Peni (BMP). Mereka terpilih dari proses perekrutan penerima manfaat yang cukup fair, yaitu dengan menginfokan program ini kepada seluruh masyarakat desa melalui kepala desa serta ketua-ketua RT/RW setempat.
Awalnya, begitu banyak warga yang antusias menmgikuti program ini saat mulai dibuka. Ada sekitar 25 peserta yang terpilih untuk dapat mengikuti pelatihan. Mayoritasnya memang para ibu rumah tangga atau perempuan-perempuan yang hanya tinggal di rumah. Pada kesempatan itu, rangkaian kegiatan pelatihan dimentor langsung oleh Alan Effendi, aktor pemberdaya aloevera di Dompet Dhuafa Yogyakarta.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Pemberdayaan Masyarakat Adalah Solusi Permasalahan Sosial
“Mereka ikut mendaftar, ikut pelatihan pembuatan minuman segar dari aloevera. Dari sekian peserta, ada 5 peserta yang kami rasa pantas untuk melanjutkan dan bergabung dalam program lanjutan pemberdayaan,” lanjut Hamdan.
Dari 5 orang tersebut dibagi menjadi 2 tim. Tim pertama berisi 3 orang untuk memproduksi produk SUEGEERRR. Kemudian 2 lainnya mengerjakan di rumah masing-masing. Namun untuk bahan dasarnya, yaitu tanaman aloevera disediakan oleh BMP.
Hana (21) yang saat itu sedang memotong-motong daging aloevera menjadi balok-balok kecil menceritakan, dirinya tertarik bergabung di sini karena saat itu ia tidak memiliki kegiatan, atau dalam istilah lainnya “menganggur”. Motivasinya adalah karena ia ingin memiliki aktivitas di luar rumah selain hanya membantu pekerjaan-pekerjaan rumah.
Baca juga: Dompet Dhuafa Launching Pilantrokopi, Coffee Shop di Padang Berbasis Pemberdayaan Dana Filantropi
“Saya putus sekolah. Jadinya di rumah itu tidak ada kerjaan. Tidak bisa juga mencari pekerjaan. Jadi saya ikut saja ada pelatihan pembuatan minuman lidah buaya. Alhamdulillah sampai sekarang masih terus di sini,” ucapnya.
Saat ini, selain memproduksi SUEGEERRR, Hana juga sedang mengikuti pelatihan menjahit yang diadakan oleh Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa di BMP. Motivasinya untuk berkembang sangat lah kuat, sehingga setiap ada kegiatan pelatihan yang diadakan Dompet Dhuafa di BMP, ia sangat antusias untuk selalu mengikuti. Ada pula Program Guru Hebat yang diadakan BMP untuk sertifikasi guru ngaji dengan metode Ummi. Hana pun mengikutinya dan berhasil lulus.
“Justru senang setiap hari ke BMP. Ikut membuat minuman aloevera, ikut pelatihan menjahit, terus juga ikut ngaji di TPA kalau sore. Malah senang,” imbuhnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)
Bagian selanjutnya… baca Minuman SUEGEERRR Aloevera, Hasil Pemberdayaan Zakat Produktif (Bagian Tiga)