TANGERANG SELATAN — Akhir-akhir ini, intensitas hujan yang tinggi hampir di sepanjang hari mengguyur wilayah Jabodetabek. Kondisi ini membuat masyarakat banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di rumah bersama keluarga. Suasana sejuk dan teduh membuat mereka seolah enggan untuk keluar rumah. Lain halnya bagi mereka yang mencari penghidupan di luar dengan berdagang. Tak ada pilihan lain bagi mereka, kecuali harus keluar rumah demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Situasi ini dihadapi oleh Arif (41), seorang pedagang mie ayam yang sehari-hari berdagang keliling di sekitar Legoso, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Sudah sejak Sabtu (4/12/2021), dagangannya selalu tersisa. Meski begitu, ia masih tetap bersyukur karena beberapa teman sesama pedagang mie ayam juga merasakan hal yang sama.
Dan pada Selasa (7/12/2021) siang, Tim LPM (Lembaga Pelayan Masyarakat) Dompet Dhuafa menyambangi secara langsung ke tempat Arif yang sedang mangkal untuk memborong semua dagangannya. Dan dalam waktu kurang dari satu jam, sebanyak 60 porsi mie ayam habis tak tersisa untuk dibagikan kembali. Para warga sekitar yang beberapa di antaranya berprofesi sebagai pemulung di wilayah sekitar, turut antusias dengan adanya program “Borong Dagangan” ini.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan pada saya siang ini. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk saya sebagai pedagang di masa pandemi ini. Mudah-mudahan akan banyak bantuan seperti ini ke depannya,” tutur Arif.
Lain halnya dengan Yati, pedagang nasi uduk asal Lebak, Banten. Awalnya dia ragu akan berdagang atau tidak. Langit yang terlihat gelap, rintik kecil air yang turun membasahi bumi, menjadi pertimbangan Yati untuk tak menggelar lapak dagangannya di Jalan Tambora III, Tambora, Jakarta Barat.
Namun, tatkala Tim LPM Dompet Dhuafa menghampiri Yati dengan maksud memborong dagangannya hari itu, ia merasa kaget sekaligus senang, karena tak perlu menunggu hingga menjelang siang seperti biasa untuk menunggu dagangannya habis.
“Alhamdulillah hujan membawa berkah,” ucap Yati.
Rasa gembira juga turut menyelimuti hati Sofiah (43). Wanita paruh baya asli Jakarta yang baru sembuh dari sakitnya, baru kembali memulai dagang pada Minggu (5/12/2021). Tempat dagangnya di Jalan Jati Indah, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, langsung diserbu masyarakat yang sedang berolahraga dan mencari sarapan di pagi hari.
Hanya butuh waktu satu jam, dagangan nasi uduk milik Sofiah ludes terjual. Pemandangan menarik terjadi saat salah satu konsumen Sofiah ikut antre dan secara spontan mulai membantu Sofiah melayani konsumen lain yang sudah mengantre.
“Saya kasian sama si Ibunya, yang beli antri panjang. Beliau gak ada yang bantu. Ya udah daripada menunggu lama, saya bantu aja,” ujar seorang Ibu yang tak ingin disebut namanya sambil tertawa kecil.
Ibu Sofiah pun tak lupa berterima kasih pada para pelanggan dan Dompet Dhuafa atas kontribusinya membantu menghabiskan dagangan miliknya.
“Terima kasih sama semua yang udah bantu Ibu. Sebenarnya kondisi belum fit banget, tapi alhamdulillah cepat habisnya dagangan saya hari ini,” ucap Sofiah sembari menepuk bahu para konsumennya.
Kepala Bidang Layanan Masyarakat LPM Dompet Dhuafa, Mustaki mengatakan tujuan diadakannya program ini salah satunya adalah memulihkan ekonomi para pedagang UMKM yang terimbas pandemi. Selain itu, Mustaki menambahkan, cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir tahun ini semoga tak menyurutkan semangat para pedagang untuk giat mencari nafkah.
“Mudah-mudahan dengan adanya program ini pendapatan para pedagang dapat meningkat. Sekaligus jadi ajang promosi bagi masyarakat yang belum pernah membeli dagangan mereka,” tutup Mustaki. ( Dompet Dhuafa / Rifky / Muthohar)