JAWA TENGAH — Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Tengah menggelar kegiatan pelatihan kader bagi para Agent of Change (AoC) di Kabupaten Banyumas, Jawa tengah, pada Kamis, (29/9/2022). Para AoC ini adalah mereka yang menggaungkan Gerakan Kesehatan Usia Lanjut. Diadakannya pelatihan ini dalam upaya mengoptimalkan peran lansia sebagai AoC dalam ruang lingkup peningkatan pengetahuan, kemampuan mengedukasi sesama lansia, terlibat aktif dalam skrining dan layanan kesehatan lansia sekaligus juga memperingati HLUN (Hari Lanjut Usia Nasional).
Hadiri pada pelatihan ini dr. Yeni Purnamasari, MKM selaku General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Slamet Setiadi, S.Kep, Ns, MM selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Titi Ngudiati selaku Kepala LKC-DD Jateng dan dr. Astrina Yulda selaku Senior Advisor Lansia Dompet Dhuafa yang juga bertindak sebagai narasumber hari ini.
Dr. Yeni menjelaskan, cakupan wilayah yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan pada program HLUN ini diantaranya adalah Provinsi Jawa Tengah, di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas, lalu Provinsi Sumatera Selatan, di Kabupaten Prabumulih. LKC Dompet Dhuafa menargetkan dapat melatih sebanyak 50 AoC dan melakukan skrining kesehatan pada 1.000 lansia yang akan diintegrasikan dengan Sistem Informasi Pemeriksaan Kebugaran Lansia.
“Kerjasama ini melibatkan peran aktif juga dari Dinas Kesehatan, baik provinsi dan kabupaten, puskesmas yang ada di wilayah program, dan kita targetkan untuk dapat melatih 50 Agent of Change dan melakukan skrining kesehatan pada lansia sebanyak 1.000 lansia, serta akan diintegrasikan dengan Sistem Informasi Pemeriksaan Kebugaran Lansia atau SIPGAR yang sudah disosialisasikan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar dr. Yeni.
Selanjutnya, Setiadi memberikan apresiasi kepada Dompet Dhuafa yang telah menginisiasi kegiatan pelatihan kader lansia hari ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat memungkinkan untuk disinergikan dengan program-program dinas kesehatan Kabupaten Banyumas.
“Jumlah lansia di Banyumas saat ini ada 257.000 jumlah lansia dan di tahun 2021 dari 257.000 ini yang menjadi sasaran untuk pemeriksaan kesehatan di SPM (Standar Pelayanan Minimal) baru tercapai 43%, artinya belum semua tercapai. Sehingga harapan kami dengan penambahan jumlah kader lansia yang saat ini dilatih oleh Dompet Dhuafa, ini akan menambah jumlah kader lansia dan harapan kami kedepannya akan makin meningkatkan upaya kita di dalam meningkatkan derajat kesehatan, khususnya pada warga lansia di Kabupaten Banyumas,” tutur Setiadi.
Menambahkan hal tersebut, dr. Astrina menerangkan bahwa AoC adalah gerakan menolong atau mengajak para lansia untuk peduli kepada lansia lainnya dan juga merubah cara hidup lansia untuk menjadi lansia yang tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif. Sehingga bermanfaat untuk sekitarnya dan bukan menjadi beban dari keluarga.
“Jadi dengan adanya AoC yang sudah kita latih dan kita beri bekal diharapkan bisa untuk bagaimana caranya mengajak lansia yang belum mau bergabung dan juga bagaimana caranya mengajak keluarga-keluarga yang belum memberi kesempatan para lansia untuk berkembang dan menjadi hebat di hari tuanya,” katanya.
Salah seorang peserta bernama Purwati (74) yang juga sebagai Ketua Posyandu Lansia Karang Ujung Kecamatan Purwokerto Selatan mengaku kegiatan ini sangat memberikan manfaat dan menjadi sebuah kebanggaan karena bisa menambah ilmu untuk membina para lansia di Puskesmas Karang Ujung.
“Di Posyandu Karang Ujung itu jumlah lansianya ada 70 orang lebih, untuk itu saya sangat berterima kasih sekali untuk pembinaan hari ini, di Puskesmas Karang Ujung itu ada juga yang namanya Bina Keluarga Lansia, sehingga apa yang saya dapatkan dari pelatihan ini kita bisa berikan pengarahan kepada kelompok lansia di Puskesmas Karang Ujung itu. Sangat bermanfaat sekali pelatihan hari ini,” terangnya. (Dompet Dhuafa / LKC / Muthohar)