TANGERANG, BANTEN — Manusia sejatinya diharuskan untuk selalu berikhtiar walaupun dengan segala kekurangan dan cobaan yang menghadangnya. Hal itu bisa kita lihat dari saudara-saudara kita para penyandang disabilitas yang terus berjuang walaupun di tengah keterbatasan untuk melakukan aktivitas.
Perjuangan mereka untuk tetap mandiri dalam menjalani kehidupan sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya dari semua pihak. Seperti para pengguna aplikasi kenamaan dari Bank BTPN yaitu Jenius yang memberikan bantuan kemanusiaan berupa bantuan usaha kepada para disabilitas mandiri melalui Dompet Dhuafa di wilayah Kota Tangerang, Banten, pada Kamis (20/1/2022).
Fadlu Rachman Afriandi (20) atau akrab disapa Fadlu menjadi salah satu tujuan tim Dompet Dhuafa melalu Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa untuk menyalurkan bantuan kepada disabilitas mandiri dari pengguna aplikasi Jenius. Sejak kecil Fadlu yang terserang polio tidak mampu tumbuh seperti anak-anak seusianya. Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai ojek daring membuat Fadlu termotivasi untuk membantu perekonomian keluarga sejak duduk di bangku kelas 6 (enam) SD dengan membuka warung kelontong di depan kontrakan tempat ia tinggal.
“Fadlu sudah mulai berjualan kecil-kecilan sejak kelas 6 (enam) SD. Sampai sekarang Fadlu terus tekuni berdagang seperti ini yang penting halal dan lumayan untuk membantu pemasukan keluarga dan membiayai adik-adik,” ungkap Fadlu kepada tim Dompet Dhuafa.
Bantuan yang datang dari para pengguna aplikasi Jenius ini sangat membuat hati Fadlu merasa senang lantaran ia mampu meningkatkan dagangan di warungnya menjadi lebih variatif. “Fadlu senang banget bisa dibantu seperti ini. Ini pertama kali Fadlu dapat bantuan terutama untuk dagangan Fadlu jadi lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Beranjak dari kediaman Fadlu, tim langsung bergegas menuju rumah Sutarja (67) di bilangan Binong, Kabupaten Tangerang, Banten. Sutarja yang hanya tinggal bersama sang istri Titin (56) tetap semangat mencari rezeki di usia senjanya walaupun saat ini kondisinya sudah tidak mampu berjalan akibat kecelakaan yang ia alami pada tahun 1997 silam. Bus yang ia tumpangi saat ingin berangkat bekerja mengalami kecelakaan dan mengakibatkan Sutarja mengalami gangguan syaraf tulang belakang sehingga tidak mampu berjalan.
“Dulu waktu tahun 1997 saya sedang berangkat kerja menggunakan bus antar jemput, di jalan bus mengalami pecah ban dan terbalik. Seluruh badan saya kaku tidak bisa bergerak dan akhirnya saya menjalani operasi dan pengobatan kemana-mana. Saya sampai harus menjual rumah saya untuk pengobatan bertahun-tahun,” jelas Sutarja.
Saat ini Sutarja dan istri hanya mengandalkan pemasukan sehari-hari dari berjualan kelontong seadanya di rumah. Barang yang dijual pun tidak banyak karena terbentur permodalan pas-pasan dari hasil sumbangan rekan-rekan kerjanya di masa lalu. Namun Sutarja tidak mengeluhkan hal itu, bahkan ia masih merasa bersyukur mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan kondisi saat ini.
“Dari uang sumbangan teman-teman di tempat kerja dulu saya buka warung seperti ini. Walaupun tidak banyak yang bisa saya jual tapi saya bersyukur sekali masih bisa kasih nafkah istri saya dan makan sehari-hari terpenuhi. Saya yakin Allah sudah atur rezeki saya tergantung saya mau usaha atau tidak,” sambungnya.
Bantuan untuk penguatan usaha para disabilitas mandiri yang didonasikan para pengguna aplikasi Jenius besutan Bank BTPN ini dirasa sangat berarti bagi insan-insan pantang menyerah sepeti Fadlu dan Sutarja. Dengan keterbatasan yang ada mereka tetap gigih membangun penghidupan bagi keluarga mereka masing-masing. Semangat ini seharusnya dicontoh bagi kita semua yang lebih beruntung dalam berikhtiar sehari-hari.
“Terima kasih sekali bantuannya dari para donatur yang menggunakan aplikasi Jenius dan Dompet Dhuafa. Saya tidak bisa balas kebaikan yang sangat besar ini, tapi biarlah Allah yang melipat gandakan semua yang telah diberikan ini. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi saya dan keluarga dalam mencari rezeki,” tutur Sutarja. (Dompet Dhuafa / Arlen)