Pasca Puting Beliung Bandung, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Air Bersih

BANDUNG — Wilayah Bandung sedang dirundung duka. Curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem mengakibatkan terjadinya angin puting beliung pada Jumat (11/1/2019) sore. Akibatnya, wilayah Kecamatan Rancaekek, Bandung, terkena imbasnya. Data BPBD Kabupaten Bandung per Minggu (13/1/2019) setidaknya ada 738 rumah rusak dengan lebih dari 2.500 jiwa mengalami kerugian materi, dan terpaksa mengungsi. Rumah mereka rusak, hanya beberapa barang yang dapat diselamatkan.

Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa dengan cepat menggelar respon untuk bencan Puting Beliung. Sejak hari pertama, Dompet Dhuafa sudah terjun merespon dan menyalurkan bantuan. Diantaranya, tim respon yang diterjunkan Dompet Dhuafa Jawa Barat dibantu warga, ikut membenahi atap rumah warga yang porak-poranda diterjang puting beliung.

“Tim respon Dompet Dhuafa Jawa Barat bersama dengan warga, membereskan kembali kondisi atap rumah yang sebelumnya porak-poranda oleh angin puting beliung,” terang Andriansyah, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat.

Bukan hanya puting beliung, para pengungsi juga masih harus berurusan dengan curah hujan yang masif di awal tahun ini. Hal tersebut mengakibatkan banjir di wilayah yang sebelumnya terkena dampak puting beliung. Kebanyakan warga mengungsi ke tempat umum seperti masjid atau sekolah. Dengan adanya banjir, membuat warga sulit untuk mengakses air bersih. Kelangkaan air bersih dikarenakan air sudah bercampur dengan lumpur dan kotoran yang ikut terbawa banjir. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa Jawa Barat ikut menyalurkan bantuan air bersih kepada pengungsi angin puting beliung Rancaekek.

“Sabtu 12 januari 2019, tim Dompet Dhuafa Jawa Barat melakukan program penyediaan air bersih untuk warga Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, yang terkena puting beliung,” tambah Andriansyah.

Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, dapat memenuhi kebutuhan warga akan air bersih. Mengingat ketersediaan air bersih sangatlah langka di situasi sekarang ini.

“Kegiatan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan warga di lapangan,” jelasnya. (Dompet Dhuafa/Zul)