Uung Mansyur (62) pasien LKC Dompet Dhuafa, yang tengah menderita sakit asam urat. (foto: LKC Dompet Dhuafa)
Perawakannya nampak kekar. Dilehernya memakai kalung bermata batu akik berwarna hitam sebesar biji salak. Ia adalah Uung Mansyur (62), seorang Jawara Beksi yang dikenal di bilangan Ciputat, yang merupakan pasien Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Uung begitu kerap disapa, kini tidak seperti dahulu lagi, sehat dan lincah memperagakan jurus-jurus silat yang sudah puluhan tahun ditekuni. Ia menyadari kalau dirinya sudah terkena penyakit asam urat lantaran kurang menjaga pola makan.
“LKC mah serba enak, rawatannya enak pokoknya gua dikeja enak lah disana mah,” ujarnya saat disambangi staf media LKC Dompet Dhuafa dikediamannya, Selasa (21/4).
Uung bercerita bahwa selama menjadi member LKC Dompet Dhuafa, semua pelayanannya pernah ia rasakan, dari mulai rawat jalan sampai rawat inap pun ia jalani demi kesembuhan penyakit asam urat yang dideritanya.
“Akhir-akhir ini gua sering ngerasa ngilu dipersendian, gua cek di LKC katanya gua kena asam urat,” ucap warga yang tercatat tinggal di Gg. H. Muchtar Rt 04 Rw 02, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangsel itu dengan logat khas Betawi.
Sakit yang dirasakan Uung disadarinya karena selama ini ia tidak pernah menjaga pola makan. Selain itu Uung yang memiliki ratusan murid bela diri beksi tersebut kerap kali melatih para muridnya diwaktu malam.
“Dulu kalau ngajarin orang beksi kan malam hari, nah sekarang baru berasa akibatnya,” tutur Uung
Sakit memang dirasakan Uung, tapi soal gerakan bela diri Beksi Uung dapat memperagakannya dengan sempurna,
“Latihan fisik itu penting, kite mesti nyeimbangin kekuatan ma kegesitan gerakan, setiap pukulan dan tangkisan harus dibarengin gerakan tubuh supaya mempunyai tenaga, tapi inget beksi bukan buat gagah-gagahan, ini cuman buat bela diri itupun kalo kita kedesek,” terang kakek dengan 7 cucu yang belajar beksi sejak puluhan tahun itu.
Bukan hanya Uung yang sering datang ke LKC Dompet Dhuafa untuk berobat, Jamilah(46) sang istripun kerap kali datang ke LKC Dompet Dhuafa demi pengobatan kelainan Jantung yang dideritanya. “Gua akuin jempol deh kalau pelayanan LKC mah, gua ngerasain betul bagaimana waktu bini gua saki,” kenang Uung.
Di saat-saat menikmati masa tuanya itu, kini Uung asik berkebun, pekarangan depan rumah yang dititipkan orang kepadanya. Ia manfaatkan betul demi untuk mengisi hari-harinya serta sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun hasil panennya itu tak selamanya ia jual, terkadang ia bagikan kepada tetangga serta orang yang ia kenalnya. (gm/mj)
Editor: Uyang