CIPUTAT – Menginisiasi program Amazing Muslimah bersama Dompet Dhuafa dan Cinta Quran selama dua tahun, merupakan salah satu cita-cita Peggy Melati Sukma untuk membebaskan buta aksara Quran di Indonesia. Melihat data buta aksara Quran yang dikeluarkan oleh BPS, sebanyak 53.8 % muslim di Indonesia belum bisa membaca Quran. Hal itu menggerakan hati Peggy untuk mengadakan program Amazing Muslimah ini.
Menurutnya, sebagai seorang muslim memiliki kewajiban untuk membantu umat muslim lainnya dalam mendapatkan kebaikan melalui berbagai hal, contohnya dengan menginisiasi program Amazing Muslimah ini. “Motivasi dalam pembuatan program ini sebenarnya sama dengan motivasi umat muslim lainnya. Di mana adanya keinginan untuk membumikan Al Quran karena pedoman umat muslim adalah Al Quran. Jadi ya sudah kewajiban kita sebagai orang muslim untuk menebarkan kebaikan. Salah satunya dengan membumikan Al Quran, melalui berbagai peluang dan kesempatan, seperti pelatihan, syiar, dan event-event lainnya yang bernafaskan Islami. Untuk itu saya menginisiasi Amazing Muslimah bersama Cinta Quran dan Dompet Dhuafa,” ungkap artis kelahiran 13 Juni 1976 ini.
Selain hal tersebut, alasan lain yang membuat Peggy termotivasi untuk menginisiasi program ini adalah pengalaman-pengalaman yang ia temukan selama perjalanan dakwah. Di mana masih ditemukan muslimah-muslimah yang belum bisa membaca Al Quran.
“Selain mengacu pada data dan keinginan untuk membantu sesama. Adanya pengalaman yang saya rasakan sendiri juga merupakan salah satu faktor pendorong untuk menginisiasi program ini. Seringkali saya bertemu dengan ibu-ibu yang suka datang ke majelis, tapi tidak bisa membaca Al Quran. Ada juga yang sudah pergi ke tanah suci, juga ternyata tidak bisa membaca Quran,” imbuhnya.
Dalam pertemuan yang membahas Penutupan Kerjasama Amazing Muslimah dengan Cinta Quran bertempat di Kantor Dompet Dhuafa Ciputat, Peggy mengungkapkan harapannya bahwa Amazing Muslimah dapat menjadi program yang berkelanjutan bersama Dompet Dhuafa. “Saya ingin terus melanjutkan program ini. Walaupun nantinya misal takdir Allah berkata lain, dimana saya tidak dapat bekerjasama lagi dengan Dompet Dhuafa. Tetapi setidaknya saya lega karena saya mempercayakan program ini kepada lembaga seperti Dompet Dhuafa, karena dengan memilih lembaga program bisa terus berlanjut,” tutur Peggy.
Di akhir pembicaraan Peggy mengutarakan cita-citanya. Yakni ingin tetap bergerak untuk membebaskan buta aksara Al Quran dari waktu ke waktu, dimana nantinya hal tersebut dapat membantu umat muslim lain dalam memperoleh cahaya yang dapat menolong hidupnya. (Dompet Dhuafa/Ira)