SULAWESI SELATAN — Perjalanan melawan kanker bukanlah hal yang mudah, terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan. Keluarga Pak Arman, seorang pejuang kanker buli (kandung kemih) dari Besoangin, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, telah menghadapi tantangan ini selama hampir dua tahun.
Berkat dukungan berbagai pihak dan layanan ambulans gratis dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, kini Pak Arman dan keluarganya akhirnya bisa kembali ke kampung halaman setelah menjalani pengobatan intensif di Makassar.
Di banyak wilayah pelosok Sulawesi, akses menuju fasilitas kesehatan masih menjadi kendala besar bagi masyarakat. Jarak yang jauh dari rumah sakit, minimnya transportasi umum, serta keterbatasan biaya, kerap membuat pasien harus menunda atau bahkan mengabaikan pengobatan. Dalam kondisi tertentu, perjalanan ke fasilitas kesehatan bisa memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari dengan medan yang sulit dilalui.
Hal ini dirasakan langsung oleh Pak Arman, yang harus meninggalkan kampung halamannya di Polman dan tinggal di Rumah Singgah Shelter Harapan Dompet Dhuafa di Makassar demi mendapatkan perawatan medis. Selama dua tahun menjalani operasi dan kemoterapi, ia dan keluarganya menghadapi berbagai suka dan duka, namun tetap bertahan demi kesembuhannya.
Bagi pasien dan keluarga yang datang dari daerah terpencil, Rumah Singgah Shelter Harapan bukan sekadar tempat tinggal sementara. Rumah singgah ini seakan menjadi tempat penuh harapan bagi para pasien yang tengah berjuang melawan penyakitnya. Mereka tidak hanya mendapatkan tempat beristirahat, tetapi juga dukungan moral, makanan, layanan kesehatan gratis, serta akses transportasi berupa ambulans gratis ke rumah sakit.
“Kalau dilihat dari segi materi, saya tidak tahu harus bagaimana lagi kalau harus membiayai tempat tinggal di Makassar atau biaya perjalanan berobat sendiri. Tapi Alhamdulillah, adanya rumah singgah pasien dan ambulans gratis sangat membantu kami dalam proses pengobatan di Makassar. Terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan semua donatur yang telah membantu kami,” ungkap Pak Arman dengan rasa syukur, Kamis (30/01/2025/).
Setelah berjuang selama dua tahun, akhirnya Pak Arman bisa kembali ke kampung halamannya di Polman bersama istri dan anaknya. Kepulangannya ini tak lepas dari bantuan ambulans gratis yang disediakan oleh Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, yang membantu pasien dari daerah terpencil untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik.
Namun, masih banyak pasien lain yang mengalami nasib serupa. Mereka membutuhkan bantuan agar bisa mendapatkan pengobatan yang layak tanpa harus terbebani dengan biaya transportasi yang mahal. Layanan ambulans gratis Dompet Dhuafa menjadi solusi nyata bagi mereka yang membutuhkan, memberikan harapan bagi para pejuang kesehatan di pelosok negeri.
Baca juga: Bentuk Forum Rumah Singgah Pasien se-Indonesia, LPM Bangun Komitmen Layani Masyarakat Lebih Baik
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Pandu Heru Satrio, menegaskan pentingnya layanan ini untuk masyarakat. Ia mengatakan bahwa Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan. Banyak pasien dari daerah terpencil yang menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan perawatan medis. Dengan adanya layanan ambulans gratis ini, pihaknya berharap dapat meringankan beban mereka dan membantu lebih banyak orang yang membutuhkan.
“Tanpa dukungan para donatur, program ini tidak akan berjalan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berbagi kebaikan dan menjadi bagian dari perubahan ini. Setiap kontribusi yang diberikan, sekecil apa pun, akan sangat berarti bagi para pasien yang tengah berjuang untuk sembuh,” ucap Pandu.
Layanan ambulans gratis ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian dan solidaritas sosial bisa memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Dengan semakin banyaknya dukungan dari masyarakat, layanan ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pasien di pelosok Sulawesi yang masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses kesehatan.
Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat untuk terus berkontribusi dalam mendukung layanan ini agar semakin banyak pasien yang terbantu. Dengan kepedulian bersama, kita bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju kesembuhan. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika