JAMBI — Sebelumnya, pemadaman atau pendinginan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di Desa Puding, Kumpeh, Muaro Jambi, terpaksa dihentikan. Penghentian tersebut karena pekatnya kabut asap disertai angin kencang di lokasi tersebut.
“Sangat beresiko jika diteruskan, jarak pandang juga hanya 5-10 meter saja saat itu,” aku Erwandi Bojek, tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa untuk Karhutla Sumatera.
Asap masih menghantui, titik api juga masih ada. Pada Rabu (25/9/2019), tim DMC yang merespon karhutla wilayah Sumatera, kembali melanjutkan pemadaman di area lahan gambut yang sama, namun di titik berbeda.
“Kali ini lebih cerah, tadi pagi hujan. Jadi kami bisa masuk lebih ke dalam di area lahan dan mendinginkan gambut lebih lama. Lumayan lah, dapat 5 jam,” ujar Bojek, sambil mengusap keringat di pelipis kirinya.
Setelah Jambi, roadshow jalur darat Sumatera tetap berlanjut. Respon dampak karhutla berikutnya yakni Pekanbaru, Riau. Alhamdulillah, hujan yang turun beberapa hari ini meredakan dampak kabut asap. Walau itu masih menghantui masyarakat Sumatera. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)