BOGOR, JAWA BARAT — Pada masa awal perkembangan Islam, Rasulullah Saw mengirimkan para sahabatnya untuk memperluas cakupan risalah Islam ke berbagai wilayah. Misi dakwah beliau adalah menyebarkan pesan damai sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. Semangat inilah yang menjadi inspirasi bagi para Dai Ambassador yang dipilih oleh Dompet Dhuafa untuk mensyiarkan nilai-nilai Islam di mancanegara.
Jelang Ramadan 1445 H, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menggelar Training Dai Ambassador dengan tema “Next Level Dakwah Dompet Dhuafa”. Kegiatan ini adalah bagian dari persiapan bagi 28 dai 3 daiyah yang akan diberangkatkan ke 16 negara untuk menyebarkan pesan dakwah Islam. Negara-negara yang dituju di antaranya adalah Australia, Belanda, Belgia, Jerman, Luxemburg, Filipina, Hongkong, Jepang, Korsel, Malaysia, Suriname, New Zealand, New Caledonia, Thailand, Timor Leste, serta Yunani.
Pelatihan ini berlangsung selama tujuh hari, mulai 1 hingga 7 Maret 2024. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembekalan sebelum Dai Ambassador bertugas ke berbagai negara. Dai Ambassador sendiri adalah duta Dompet Dhuafa yang akan didelegasikan untuk melebarkan sayap dakwah ke negara-negara minoritas Islam.
Berdakwah ke mancanegara bukanlah sekadar tugas, melainkan panggilan suci untuk menyalakan cahaya kebenaran di tengah keragaman dunia. Para dai berjuang untuk menerangi dunia dengan hikmah dalam ajaran Islam, membangun jaringan persaudaraan antarnegara, dan menegaskan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang menguatkan, bukan memecah belah.
Dakwah ke mancanegara menjadi bukti hidup bahwa Islam adalah rahmat untuk seluruh alam, menyapu bersih ke seluruh penjuru bumi, membawa pesan kedamaian dan kebenaran kepada hati-hati yang bersedia menerimanya.
Kegiatan pelatihan Dai Ambassador dimulai dengan pemeriksaan kesehatan dari para dai oleh Tim Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, sebagai langkah awal untuk memastikan kesehatan mereka sebelum mengikuti pelatihan.
Baca juga: Dai Ambassador Berangkat Misi Dakwah ke 16 Negara Selama Ramadan 1445 H
Dibuka oleh Juperta Panji Utama selaku Sekretaris Yayasan Sumber Daya Masyarakat Indonesia (SDMI) dan diikuti oleh Welcoming Speech oleh Ahmad Juwaini selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR). Dalam sambutannya, Ahmad Juwaini memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta dengan menggugah semangat serta menekankan pentingnya keterkaitan antara fundraising dengan dakwah.
“Dakwah dulu sebelum apa pun, Dai Ambassador ini bukan hanya duta Islam, tetapi juga duta Indonesia dan duta Dompet Dhuafa yang memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan,” ujarnya.
Acara kemudian diresmikan dengan penyematan syal dan pemberian buku “Dai Traveler” kepada dua peserta yang akan ditempatkan di Suriname dan Timor Leste. Penyematan tersebut dilakukan oleh Ahmad Juwaini dan Ustaz Ahmad Shonhaji.
Baca juga: Dompet Dhuafa Seleksi Dai Ambassador Region Sumsel Untuk Ramadan 1445 H
Rangkaian acara berlanjut dengan materi dakwah transformatif bersama Ketua Yayasan SDMI, Ustaz Ahmad Shonhaji. Ia menguatkan semangat para peserta bahwa dakwah adalah kewajiban setiap muslim.
“Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, dan melalui Dai Ambassador diharapkan pesan-pesan kebenaran dapat disampaikan dengan baik,” ujar Ustaz Ahmad Shonhaji.
Hari pertama training ditutup dengan materi dari Ustaz Ahmad Pranggono, seorang Dai Dompet Dhuafa, dengan tema “Dompet Dhuafa Menjaga Dakwah dan Budaya”.
“Sebagai dai yang akan menetap di negara tujuan, kita senantiasa melayani dengan baik, sehingga menjadi yang terbaik dalam menyebarkan dakwah,” imbuhnya.
Dengan semangat dan pengetahuan yang diperoleh dari hari pertama pelatihan, para peserta siap melangkah menuju peran baru sebagai duta Islam Indonesia dan Dompet Dhuafa yang mampu menginspirasi banyak orang. Sehingga makna #RamadanMendekatkan dapat terasa dan bermanfaat lebih luas. (Dompet Dhuafa)
Teks dan Foto: Anndini Dwi Putri & Cordofa
Penyunting: Dhika Prabowo