CENGKARENG-Sabtu (03/12) Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa melepas keberangkatan tim kemanusiaan untuk membuka akses informasi terbaru dan menyalurkan bantuan kepada korban etnis Rohingya. Tim kemanusiaan tersebut adalah Fadhil, manajer respon Disaster Management Center (DMC) dan Yogi Ahmad Fajar, Public Relation. Mereka take off melalui bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Banten, menuju Bandara Internasional Yangon, Myanmar, menggunakan maskapai Air Asia.
Sebelumnya, Dompet Dhuafa bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia telah menggelar aksi di depan Kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia, Jalan Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. Jumat (25/11). Menuntut pemerintah Myanmar untuk membuka akses bantuan kemanusian terkait tragedi yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar.
Etnis Rohingya merupakan salah satu etnis yang paling tertindas di dunia. Hidup sebagai “etnis yang tidak dinginkan” di tempat kelahirannya sendiri, yang kemudian berujung pada tanpa kewarganegaraan (stateless). Penganiyaan terjadi lagi pada awal bulan Oktober 2016, ratusan rumah suku Rohingya di desa-desa dihancurkan hingga luluh lantak oleh militer Myanmar. Human Right Watch (HRW) menyatakan bahwa kekerasan terus terjadi di Myanmar yang dipicu oleh kekejaman militer dengan membunuh puluhan puluhan suku Rohingya dan menangkap 230 suku Rohingnya, kematian akibat kekerasan militer tersebut mencapai ratusan jiwa lebih.
Manajer Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono, menyatakan bahwa tujuan pertama tim kemanusiaan Dompet Dhuafa adalah membangun jaringan komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi etnis Rohingya. Kedua, mencoba melihat peluang untuk bisa masuk ke titik-titik desa Rohingya untuk menyalurkan bantuan.
“Kita sudah membuka komunikasi tidak hanya dengan lembaga kemanusiaan tetapi juga dengan aktivis human right Myanmar untuk menjembatani dengan komunitas Buddhist di Myanmar agar tujan kita lancar tercapai,” Ujar Arif sebelum melepas keberangkatan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa.
Arif mengakui bahwa kondisi saat ini di lapangan masih cukup sensitif, namun setidaknya langkah pertama bisa mencapai ke Rohingya menyalurkan bantuan, kemudian langkah kedua bisa membangun sinergi dengan lembaga kemanusiaan Asia Tenggara, Dunia dan bahkan dengan lembaga kemanusiaan yang ada di Myanmar.
Tepat pukul 22.22 Yogi telah tiba di Bandara Internasional Yangon, Myanmar “Alhamdulillah…sudah sampai,” tulisnya melalui Whatsapp. (Dompet Dhufa/Khoir)