Pembinaan Silat Sebagai Upaya Melestarikan Budaya Bangsa

BOGOR — Pencak silat dikenal sebagai seni bela diri khas Indonesia. Awal penyebaran pencak silat ke seluruh nusantara bermula dari bangsa Melayu yang ada di pesisir Sumatera dan Semenanjung Malaya. Selain bela diri, terdapat berbagai aspek filosofis yang terdapat di dalamnya, yaitu nilai moral spiritual, seni gerak, bela diri, dan olahraga.

Waluyo Sutrisno, wakil ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bogor, yang membidangi organisasi tersebut, mengatakan kata silat berawal dari kata “silaturahmi’’ atau “silaturahim”.

“Jadi persaudaraan itulah yang kita kedepankan,” kata Waluyo saat ditemui di sela-sela pertandingan Jampang Silat Competition di Gedung Kesenian Tegar Beriman, Cibinong, Bogor yang diadakan oleh Zona Madina Dompet Dhuafa.

Hal tersebut bertujuan supaya antara satu dan lainnya tidak dianggap sedang bertanding atau disebut lawan, tetapi semua adalah saudara walaupun saat bertanding. Tentu prestasi akan mengikuti dengan sendirinya. Orang mendahului ego-nya, pasti akan menganggap yang dihadapannya adalah lawan. Namun tidak demikian di dunia persilatan yang mengedepankan silaturahmi. Semua berjalan sehat dan baik, karena saudara yang menjadi landasannya.

Dompet Dhuafa yang dikenal sebagai lembaga pengelola dana zakat, infak, sedekah dan wakaf di Indonesia, turut mengusung semangat untuk melestarikan salah satu kekayaan budaya bangsa yaitu silat. Salah satu upaya melestarikan silat di masyarakat adalah dengan mendirikan Kampung Silat Jampang di Desa Jampang, Kabupaten Bogor. Upaya selanjutnya adalah dengan menghelat kejuaraan silat se-JABODETABEK yang menghadirkan 800 pesilat dari berbagai perguruan yang digelar di Gedung Kesenian Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, pada 11-13 September 2015.

Diakui oleh Waluyo, pembinaan harus dilakukan secara intens. “Saya berharap dari Dompet Dhuafa yang sudah membuka jalan untuk melakukan pembinaan kepada generasi penerus. Dalam hal ini adalah olahraga asli bangsa indonesia yaitu silat, sehingga dapat berkesinambungan dan lestari untuk melahirkan bibit muda berbakat,” harapnya. (Dompet Dhuafa/Erni)