JAKARTA — Berbekal kesamaan tujuan untuk mengatasi permasalahan stunting, Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menggandeng Dompet Dhuafa, menjalankan Program Jakarta Bergerak Atasi Stunting atau Jakarta Beraksi. Pada Rabu (27/9/2023), Pemkot Jakut dan Dompet Dhuafa menggelar “Kick Off Pelaksanaan Program Jakarta Beraksi” di Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
General Manager (GM) Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, dr Yeni Purnamasari, MKM, mengungkapkan bahwa tujuan program ini adalah mencegah stunting dengan memberikan makanan bergizi dengan menu seimbang.
“Adanya program ‘Jakarta Beraksi’ ini bertujuan mencegah stunting pada anak dan berfokus pada upaya pendampingan, terutama di 1000 hari pertama kehidupan. Program ini sudah kita laksanakan bulan September dan kita akan mulai program dengan pemberian makanan bergizi dengan menu seimbang mulai Oktober, sampai dengan Desember. Jadi, totalnya selama 66 hari sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Yeni.
Baca juga: Percaya Dompet Dhuafa Profesional, APPBI DKI Jakarta Salurkan Donasi untuk Program Stunting
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalid, mengungkapkan bahwa ada 327 kasus stunting di wilayah Jakarta Utara dan 33 balita sasaran.
“Diinisiasi oleh Asosiasi Pengolah Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Dompet Dhuafa sebagai obligator. Di wilayah Jakarta Utara ini ada 327 kasus terkait dengan program kolaborasi ini ada 33 balita sasaran. Program ini berlangsung selama 66 hari, dimulai dari 20 September. Selanjutnya juga akan dilakukan monitoring kepada sasaran yang dilakukan sejak dua minggu sekali,” ujar Abdul.
Di bidang kesehatan, Dompet Dhuafa telah memiliki program berbasis kawasan sehat yang bekerja sama dengan berbagai pihak yang berfokus untuk mencegah stunting. Program kesehatan ini dijalankan oleh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa di 12 provinsi, salah satunya adalah DKI Jakarta.
Baca juga: Atasi Stunting, Dompet Dhuafa Sumsel Gelar Pelatihan Pos Gizi ‘Positive Deviance’
“Program Jakarta Beraksi sejalan dengan program pengentasan dan pencegahan stunting. Hal ini tentu berharap bisa memperkuat upaya yang sudah dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia menargetkan 2024 angka stunting di Indonesia bisa turun ke 14%, dari survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 sebesar 21,5%. Dan juga stunting ini memang bukan permasalahan gizi yang terjadi secara akut, tetapi permasalahan gizi yang terjadi secara kronis, sehingga kami juga menyadari bahwa peran serta dan dukungan berbagai pihak dibutuhkan dalam upaya ini,” ungkap Yeni.
Lebih lanjut, Abdul Khalid pun berharap apa yang menjadi tujuan dari program ini dapat tercapai dengan baik.
“Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada APPBI dalam memberikan bantuan di wilayah Pejagalan selama 66 hari. Dan Dompet Dhuafa sebagai obligator, mau bekerja sama dengan baik. Semoga ini merupakan rencana awal dan apa yang kita inginkan tercapai,” pungkas Abdul. (Dompet Dhuafa/Syafira)