Penanganan Korban Longsor: Utamakan Korban Luka Berat

Tim Kesehatan Dompet Dhuafa saat menangani pengungsi korban longsor Banjarnegara. (Foto: Dokumentasi Dompet Dhuafa)

TANGERANG SELATAN—Bencana yang terjadi kerap memicu banyak korban berjatuhan. Termasuk bencana longsor seperti yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara pada Jumat (12/12) lalu.

Korban selamat dalam kasus bencana longsor umumnya mengalami luka patah tulang. Bila tidak mendapatkan tindakan cepat, patah tulang tersebut dapat mengancam jiwa.

Menurut Direktur RS. Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, dokter Yahmin, langkah awal adalah pastikan korban masih hidup atau sudah meninggal. “Jika korban masih hidup, segera evakuasi ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Dengan memperhatikan kondisi jalan nafas dan luka atau trauma yang terjadi seperti faktur atau patah tulang,” katanya.

Bila semakin parah, korban harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat lantaran butuh dokter spesialis serta peralatan dan obat khusus. Dalam kasus longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, korban luka berat untuk sementara bisa dirawat di RSUD Banjarnegara.

Selain korban selamat yang mengalami luka berat, para relawan juga harus memperhatikan kelompok rentan, seperti bayi, ibu hamil, dan lansia. Mereka juga perlu diperhatikan seperti asupan makanannya agar nutrisi mereka tidak terganggu. (gie)