Pengabdian Relawan Kesehatan Sambangi Antar Gili dengan Klinik Apung di Lombok

LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT — “Ketika sedang asyik anamesa pasien untuk pengobatan, tiba-tiba ombaknya agak gede. Sontak kita ikut teriak-teriak gitu karena terombang-ambing di kapal. Tentu ikut lebih pusing karena kapalnya sedang diam,” aku Sonia Handayani, salah satu Relawan Kesehatan Dompet Dhuafa, menceritakan pengalamannya kala memberikan layanan antar Gili (pulau kecil) di wilayah Lombok, Kamis (20/1/2022).

Sonia juga mengungkapkan, ketika menjangkau masyarakat yang tinggal di antar Gili, akses perjalanan menyeberangi pantai menggunakan armada kapal Klinik Apung, dan para relawan harus naik dari galangan tempat khusus berhentinya kapal Klinik Apung. Tapi untuk menuju ke lokasi layanan, tidak bisa langsung menggunakan Klinik Apung, sebab umumnya armada Klinik Apung sulit untuk sandar di pesisir pantai Gili yang dituju.

“Kita harus berhenti kurang lebih 100 meter, kemudian kita harus menggunakan sampan atau perahu kecil, pindah gitu ya, membawa segala peralatan layanan menuju pesisir pantainya. Namun, selain untuk armada transportasi, kita juga kadang menggunakan Klinik Apung ini untuk tempat pelayanan. Jadi di dalam kapal itu kita manfaatkan untuk tempat pendaftaran, fasilitas anamesa, pemeriksaan dokter, pembinaan analis, hingga pengobatan,” jelas Sonia.

Masyarakat menyambut baik hadirnya program Klinik Apung buah sinergi Dompet Dhuafa bersama Kimia Farma. Pasalnya, masyarakat yang tinggal di banyak Gili di Lombok berada jauh dari fasilitas kesehatan dan harus menyebrangi pulau.

“Tentu kalau ada Klinik Apung, kami tidak perlu sulit dan jauh menyebrang Gili. Bersyukur sekali,” ungkap Khoirulasni, salah satu Penerima Manfaat Klinik Apung, yang tinggal di Gili Gede, Lombok Barat.

“Masyarakat excited banget, malah setiap bulannya menunggu-nunggu kehadiran layanan ini. Nah, ini dia yang jadi salah satu motivasi kita para relawan kesehatan disini, bahwa masyarakat itu membutuhkan dan layanan ini ditunggu oleh mereka,” aku Sonia lagi.

Bergabung dengan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Nusa Tenggara Barat (NTB), Sonia mengatakan, Program Klinik Apung berjalan sejak tahun 2019 lalu dan memiliki 4 (empat) fokus program dalam layanannya.

“Pertama tentu ALS (Aksi Layanan Sehat) atau pengobatan gratis, kemudian mendeteksi penyakit tidak menular tapi membahayakan masyarakat, ada juga ketiga pendampingan posyandu, dan keempat ada kelas ibu hamil, ini memonitoring kondisi dari ibu hamil,” jelasnya. (Dompet Dhuafa / Dedi Fadlil / Dhika Prabowo)