KENDAL, JAWA TENGAH — Lebaran Kurban 1445 H kian dekat, Dompet Dhuafa mengerahkan Tim Quality Control (QC) Tebar Hewan Kurban (THK) guna melakukan pemeriksaan kualitas dan kelayakan hewan ternak. Kegiatan ini menyasar seluruh tempat pemasok hewan kurban Dompet Dhuafa, mulai dari peternakan sentra maupun mitra di penjuru negeri. DD Farm Jawa Tengah (Jateng) yang terletak di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjadi salah satu sasarannya.
Pada Senin (20/5/2024), Tim QC mendarat di DD Farm Jawa Tengah (Jateng). Sebelum itu, mereka telah melakukan QC yang pertama beberapa minggu sebelumnya. Secara teknis, Tim QC perlu melakukan pengecekan meliputi cek gigi, mata, kuku, berat badan doka (domba dan kambing).
Baca juga: Kurbanaval Goes to Hypermart: Mendekatkan dan Atasi Defisit Daging Kurban di Daerah Pelosok
Tahapan QC sendiri terbagi menjadi dua, yakni tahap pertama pemilihan bakalan atau bibit hewan ternak sebelum masuk ke peternakan sentra atau peternakan atau plasma mitra. Pada bagian ini yang terpenting adalah hewan berjenis kelamin jantan, agar tak mengganggu proses reproduksi hewan tersebut atau defisit hewan. Kemudian tahap kedua, memantau pertumbuhan hewan ternak agar sehat dan memenuhi syariat sampai Hari Iduladha.
Menurut Staf Layanan Program Dompet Dhuafa Cabang Jateng, Yusuf Amukhti, untuk memenuhi kriteria sehat, ciri-cirinya yaitu meliputi pergantian gigi seri atas dan bawah; tidak menunjukkan tanda-tanda sakit seperti lemas, tidak nafsu makan, terdapat ekskreta (buangan) dari lubang hidung, mata cekung, bulu kusam dan diare; terakhir tidak kurus dan cacat.
Baca juga: Alhamdulillah, Dompet Dhuafa Sampaikan 27.419 Amanah Kurban Hingga ke Pelosok dan Luar Negeri
Kriteria bobot hewan ternak pun harus memenuhi standar Dompet Dhuafa, yakni kambing standar 23-28 kg, kambing premium 29-35 kg, dan sapi minimal seberat 250 kg. Untuk mencapai target tersebut, pemberian makan harus dilakukan rutin dua kali sehari. DD Farm menggunakan dua kombinasi pakan, yaitu hijauan segar seperti rumput dan konsentrat yang terbuat dari slamper jagung, biji kopi, dan kangkung kering.
Dari segi kesehatan, Tim QC pun mengecek pemberian obat-obatan seperti obat cacing, sekaligus vitamin untuk pertumbuhan doka yang harus dilakukan sebanyak sebulan sekali. Setelah semua terpenuhi, doka dapat didistribusikan ke 17 titik daerah pelosok Jateng.
“DD Farm Jateng sendiri harapannya dapat memenuhi hingga 2.000 doka dengan sasaran 17 titik daerah pelosok. Kriteria daerah sasaran yakni 3T, Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Rata-rata daerah tersebut minim kurban, sehingga warganya hanya menikmati daging kambing atau sapi setahun sekali. Selain 3T, kami juga menyasar daerah rawan bencana,” jelas Yusuf.
Tak sebatas itu, lanjut Yusuf, Tim QC pun mengontrol kebersihan kandang. DD Farm memiliki bentuk kandang seperti panggung. Hal tersebut memudahkan kotoran kambing langsung jatuh ke bawah kandang, sehingga tak menumpuk di dalam kandang bersama hewan ternak. Para peternak diharuskan segera membersihkan kotoran tersebut.
“Dompet Dhuafa sangat ketat dalam pengecekannya. Pengecekan dilakukan berkala, jika ada yang sakit, kita langsung karantina dan kita rawat sampai sehat kembali. Ini (pengecekan) supaya menjaga amanah pekurban agar sampai kepada penerima manfaat dengan kondisi sehat dan memenuhi syariat agama. Harapannya semoga DD Farm dapat memenuhi jumlah hingga 2.000 doka,” pungkas Yusuf. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Hany Fatihah Ahmad
Penyunting: Dhika Prabowo, Ronna